TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Prijanto memiliki penilaian sendiri terhadap karakater Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjelang Pilkada 2017 mendatang.
Menurut purnawirawan bintang dua tersebut, apabila partai hendak mengusung Ahok harus sejak jauh-jauh hari sebelum Pilkada.
"Kalau memang mengusung Ahok akan didekati dari jauh. Ahok konsisten dalam inkonsistensi, dia oportunis dan politikus yang buruk dan tidak memiliki ideologi," ujar Prijanto dalam diskusi di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (13/8/2016).
Prijanto berpendapat PDIP kecil kemungkinannya mendukung Ahok.
Pasalnya Ahok beberapa kali telah menyinggung harga diri partai berlambang banteng tersebut.
"Ibu Megawati tidak akan mengecewakan almarhum ayahnya dan PDIP sebagai partai petarung. Alasannya ada tiga, ada harga diri yang disinggung Ahok. Ini fatal, baik harga diri partai dan pribadi," kata Prijanto.
Harga diri yang telah disinggung Ahok tersebut salah satunya ketika Ahok merespon pernyataan PDIP mengenai pencalonan melalui mekanisme partai.
"Soal harga diri itu begini, ketika ada suara PDIP akan mengusung Ahok, ada kader yang bilang silahkan asal melalui mekanisme partai. Tapi Ahok justru merespon dengan menantang akan tanya dulu teman Ahok," ujar Wagub era fauzi Bowo tersebut.
Selain itu Ahok juga dianggap telah menyinggung dengan mengatakan tiga partai sudah cukup untuk maju dalam Pilkada DKI 2017 mendatang.
Ahok merasa percaya diri meski PDIP tidak mengusungnya.
"Waktu diusung tiga partai (Golkar, Hanura, Nasdem, Ahok sudah bilang cukup," katanya.