News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilgub DKI Jakarta

Fenomena Munculnya Aktivis dan Politisi di Tengah-tengah Penggusuran

Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ratna Sarumpaet mendatangi Polres Jakarta Utara, Senin (27/6/2016) untuk menuntut pembebasan dua warga Penjaringan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aktivis Ratna Sarumpaet sering hadir di tengah-tengah masyarakat yang permukimannya akan ditertibkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Ratna hadir sebagai pembela warga dan melawan rencana Pemprov DKI melakukan penertiban.

Ratna berdiri bersama-sama warga Pasar Ikan, Jakarta Utara, ketika kawasan tersebut akan ditertibkan.

Dia juga pernah membawa warga Pasar Ikan ke Gedung DPRD DKI dalam upaya  membatalkan rencana penertiban.

"Jika pemerintah ingin membuat kawasan itu rapi, ajaklah nelayan bersikap bersih. Sekarang mereka (nelayan) masuk perahu saja sudah diancam-ancam, warga berlindung di perahu tidak boleh menginjakkan kaki ke darat. Bilang sama Ahok (Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama) siapa dia? Jangan ancam-ancam, kita warga negara punya hak yang sama," kata Ratna di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, pada Senin April 2016.

Kini, kawasan Pasar Ikan sudah dibongkar. Warga sempat bertahan selama beberapa bulan dan tinggal di puing-puing pembongkaran. Namun, kata Ahok, mereka kini malah bersurat kepada Pemprov DKI untuk segera melakukan sheetpile.

Sekarang, Ratna membela warga Rawajati, Jakarta Selatan. Permukiman liar di Rawajati berdiri di bantaran rel kereta api. Rencananya, Pemkot Jakarta Selatan akan membuat taman di sana.

Kemarin, kawasan Rawajati ditertibkan. Ratna lagi-lagi menjadi orang terdepan yang membela warga. Ratna dengan lantang meminta petugas Satpol PP tidak melakukan penertiban.

Ratna meminta petugas menunjukkan surat tugas dalam melakukan penertiban tersebut.

Ratna berorasi di hadapan petugas Satpol PP agar mengikuti prosedur dalam upaya penertiban, misalnya memberikan surat peringatan (SP) 1, 2, dan SP 3.

"Sebenarnya, kita mau membangun enggak sih? Mau Jakarta lebih bagus? Mau! Tetapi, ada cara yang sopan," kata Ratna.

Selain Ratna Sarumpaet, beberapa orang juga menjadi pembela warga yang akan ditertibkan Pemprov DKI.

Kebanyakan dari mereka adalah tokoh politik, misalnya pakar hukum tata negaraYusril Ihza Mahendra yang membela warga Luar Batang, mantan Menko Kemaritiman Rizal Ramli yang membela warga Bukit Duri, ada juga anggota DPRD DKI Jakarta Syarif yang kemarin hadir di penertiban kawasan Rawajati.

Syarif juga pernah turun ke lokasi penertiban lain seperti Kampung Pulo dan Pasar Ikan. Di DPRD DKI, dia sering memfasilitasi pertemuan antara warga yang akan digusur dengan Pemprov DKI Jakarta.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini