News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penyanderaan di Pondok Indah

Ternyata Penyandera di Pondok Indah Sempat Shalat Berjamaah dengan Keluarga Korban

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ratusan Brimob bersenjata lengkap diturunkan untuk membebaskan sandera di sebuah rumah mewah Pondok Indah Jakarta, Sabtu (3/9/2016).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus drama penyanderaan satu keluarga Asep Sulaiman di rumahnya, Jalan Bukit Hijau IX nomor 17, Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Sabtu (3/9/2016)  lalu, masih menyisakan misteri.

Dua pelaku yang memiliki badan tegap masih diperiksa intensif di Mapolda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan.

Namun, disisi lain dalam kasus tersebut perlub dicermati bagaimana Reni (20), seorang pembantu rumah tangga dengan berani lompat dari pagar yang memiliki ketinggian 3 meter.

Dia melihat kondisi di luar rumah sudah ramai pihak kepolisian dan warga yang berada di lokasi kejadian.

Bripka Amar, Babinkamtibnas Pondok Pinang menjelaskan bahwa pelaku sudah masuk ke rumah mewah tersebut sekitar pukul 04.00 WIB.

Saat itu, dua pelaku loncat dari pagar rumah dan masuk lewat ruang fitnes rumah tersebut.

"Bukan ditodongkan pembantunya. Tapi dia (pembantu) melihat pelaku bersenjata api. Kan barang bukti ada tali dengan pengait, berarti dia loncati pagar," kata Amar kepada Warta Kota di Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Senin (5/9/2016).

Dia mengatakan sebelum lompat Reni sudah memberikan tanda-tanda kalau ada orang tidak dikenal masuk ke rumah itu.

Namun, karena diancam dengan menggunakan senjata api, korban pun enggan membeberkannya kepada pihak kepolisian.

"Barulah sekitar 10.30 WIB, pembantu itu loncat dari pagar dengan rasa takut memberitahukan kalau ada orang bersenjata api berada di dalam rumah," ucapnya.

Setelah mendapatkan informasi tersebut, pihak Polsek Kebayoran Lama langsung mengepung lokasi.

Bahkan, dia sampai mengitari kompleks bersama dengan pihak sekuriti kompleks untuk mencari apakah ada orang yang tidak dikenal.

"Saya sudah puterin itu kompleks. Apakah ada hal-hal yang aneh. Sampai sekarang ngga tau dua pelaku diantar siapa?" tanya dia.

Namun, dia menduga motif tersebut bukan murni perampokan.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini