Penyandera
Beda Keterangan, Pemilik Rumah Elit Pondok Indah akan Kembali Diperiksa
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hingga kini polisi belum mengetahui motif perampokan rumah mewah milik mantan vice presiden Exxon Mobil, Asep Sulaiman, di Pondok Indah, Jakarta Selatan, Sabtu pekan lalu.
Polisi belum bisa mengungkap motif perampokan dan penyanderaan tersebut lantaran adanya keterangan yang bertolak belakang antara salah satu pelaku dan korban.
Ditambah lagi terdapat tiga pelaku yang kini masih buron.
Pelaku, AJS, mengaku kenal dekat dengan korban lantaran bekerja di perusahaan yang sama.
AJS mengaku pernah bekerja sebagai staf keamanan Asep Sulaiman sewaktu masih bekerja di Exxon mobil selama lima bulan.
Sebaliknya, Asep mengaku tidak mengenal sama sekali pelaku.
"Korban kan katanya tidak kenal, tapi ternyata tersangka mengaku pernah mengawal, terakhir bulan april 2016. Makanya nanti kita cross check (cek silang) ke kepala sekuriti Exxon," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Awi Setiyono, Selasa (6/9/2016).
Hubungan keduanya penting diketahui untuk mengetahui motif perampokan dan penyanderaan yang dilakukan.
Apakah Murni perampokan atau karena masalah pribadi.
Apalagi terdapat beberapa kejanggalan saat perampokan tersebut terjadi.
"Apa yang terjadi antara mereka berdua, Ini yang harus di dalami. Sehingga kita akan lakukan pemeriksaan tambahan terhadap Asep Sulaiman. Semua harus kita buktikan dari pemeriksaan semua saksi lain, dan juga dari surat dan dari petunjuk," papar Awi.
Sementara itu kuasa hukum AJS, Apolos Djara Bonga saat dihubungi Tribunnews.com, mengatakan kliennya sangat kenal dengan korban.
Kliennya pernah menjadi pengawal pribadi Asep sulaiman kurang lebih lima bulan, sebelum kemudian berhenti pada Juli lalu.
"Mereka saling kenal, kan AJS ini pernah jadi pengawalnya beliau (Asep) lima bulanan, hingga Juli lalu. Mereka pasti saling kenal," paparnya.
Apolos mengaku tidak mengetahui kenapa korban mengaku tidak mengenal kliennya. Namun yang pasti menurut Apolos peristiwa yang terjadi pada Sabtu pekan lalu, bukan lah perampokan.
"Intinya motifnya bukan perampokan, nanti pada saatnya akan kita ungkapkan,"pungkasnya.