Uang itu tidak langsung dihabiskan oleh Nenek Tinah. Rp 2 juta ia ambil dari ATM untuk keperluannya sehari-hari, sisanya ia sisihkan untuk menabung.
Nenek Tinah tinggal di sebuah kamar kos-kosan di daerah Palmerah. Sebulan, ia membayar Rp 500.000. Namun, lantaran kosan itu terbilang kecil, maka ruangannya pun tak cukup untuk dirinya berbagi.
"Cuma cukup naroh barang sama kasur aja. Suami saya yang tidur di situ, saya kalau lagi enggak betah ya tidur di jalan," ceritanya.
Jam kerja Nenek Tinah terbilang cukup lama. Jika sedang berada di kos, ia berangkat setelah salat subuh sekitar pukul 05.00 WIB ke wilayah kerjanya di sepanjang Jalan Gerbang Pemuda. Jam kerjanya selesai sekitar pukul 17.00 WIB.
Disayangi kucing liar
Sepanjang obrolan dengan Nenek Tinah, seringkali kakinya yang bersila digesek-gesek manja oleh tiga ekor kucing. Nenek Tinah memang menyayangi binatang, termasuk kucing liar yang berada di sekitarnya itu.
"Sesama makhluk hidup mas, mereka juga cari makan seperti saya. Kalau ada makanan ya saya kasih," katanya seraya mengusap punggung seekor kucing yang berada di dekatnya.
Di lokasi tersebut, Nenek Tinah biasanya menyiapkan piring bekas makannya untuk disajikan kepada kucing-kucing itu. Namun, ketika itu piring tersebut sudah terlihat kosong, hanya dijilat-jilati oleh seekor kucing.
Menurut Nenek Tinah, kucing-kucing cukup membantu dengan menemaninya saat tidur di lokasi tersebut. Mereka berkerumun dan merapatkan tubuhnya untuk saling memberi kehangatan di dekat Nenek Tinah.
Fidel Ali/Kompas.com Nenek Tinah, penyapu jalan di sekitar Komplek GBK.
Tidak takut
Kerasnya kehidupan Jakarta tidak menyiutkan nyali Nenek Tinah untuk mengadu nasib. Ia bercerita, sering disatroni preman yang meminta jatah ketika dirinya sedang bekerja atau saat beristirahat.
"Saya punya sapu, kalau mereka datang ya saya sorong saja sapu ini," sembari menunjuk sapu lidi yang berada di depan dan belakangnya itu.
Nyali Nenek Tinah melebihi suaminya yang juga memiliki profesi sebagai petugas kebersihan. Suaminya lebih memilih tidak mencari masalah dengan preman seperti itu.