TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komunitas tunarungu yang tergabung dalam Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (Gerkatin) mengadakan sosialiasi melalui kursus Bahasa Isyarat Indonesia (Bisindo) secara gratis.
Kursus singkat Bisindo ini dilakukan di area Car Free Day (CFD), tepatnya di depan Hotel Mandarin Oriental, Thamrin, Jakarta Pusat.
Koordinator Bisindo, Phieter Angdika (26) menuturkan kegiatan ini sudah berlangsung sejak Maret 2014 dan mendapat respon positif dari masyarakat.
"Ini merupakan kegiatan sosialisasi Bisindo. Kursus singkat ini diberikan secara gratis dan setiap hari Minggu kami di sini," kata Phieter melalui seorang penerjemah bernama Kaka pada Minggu (11/9/2016).
Pantauan Tribunnews.com, setiap orang yang mencoba kursus ini akan mendapatkan sebuah kartu yang akan diberikan pengajarnya setelah mendapatkan kesempatan belajar.
Dalam kartu itu terdapat 10 kolom yang menandakan level yang sudah dilalui oleh peserta yang mencoba belajar bahasa isyarat.
"Sebetulnya ada 3 level yang kami ajarkan masih dasar dan mudah. Kami mengajarkan nama-nama hari, buah, warna, hubungan antara manusia seperti perkenalan, dan kegiatan sehari-hari," jelasnya.
"Ada tingkatan yang berbeda di tiap level. Ada 10 kali pertemuan, kalau level 1 benar-benar dasar, level 2 lebih kepada praktik dan level 3 praktiknya lebih cepat dan menggunakan kalimat dan tata bahasa yang panjang," lanjutnya.
Materi yang diberikan berkaitan erat dengan perkenalan antar manusia, nama-nama hari, warna, sampai kegiatan sehari-hari.
"Kalau ingin dapat semua level, bisa datang setiap Minggu pagi ke sini," tuturnya.
Bisindo sendiri merupakan bahasa ibu komunitas tuli di Indonesia yang berkembang secara alami di kalangan tuli Indonesia dan sudah digunakan turun temurun selama bertahun-tahun.
Bahasa isyarat ini diajarkan Phieter dan lima orang rekannya setiap Minggu pagi pukul 07.00-10.00 WIB.