TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PDI Perjuangan akhirnya resmi mengumumkan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta untuk Pilkada tahun 2017 mendatang. Partai berlambang banteng moncong putih tersebut memilih Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai kandidat gubernur dan Djarot Saiful Hidayat sebagai calon wakil gubernur.
Ahok dan Djarot hadir dalam pengumuman calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta di Kantor DPP PDIP di Jl Diponegoro, Jakarta Pusat, Selasa malam. Ketua DPP PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira mengucapkan selamat datang ke keduanya. Tiba di kantor DPP PDI Perjuangan, Ahok tampil berbeda dengan calon gubernur lainnya.
Ahok tampak mengenakan kemeja batik cokelat lengan panjang, sementara kandidat kepala daerah lainnya seperti Rano Karno, Djarot Saiful Hidayat, Hasto Wardoyo dan Hasanah Fadel Muhammad mengenakan seragam kebesaran PDI Perjuangan warna merah. Saat tiba di DPP PDI Perjuangan, Ahok dan Djarot juga mendapatkan sambutan meriah.
Tepuk tangan membahana dari seluruh pengurus dan kader PDI Perjuangan yang hadir.
Bahkan, Ahok sempat salah posisi tempat duduk. Mantan bupati Belitung Timur itu awalnya duduk di kursi nomor urut dua dari meja utama, sementara Djarot duduk persis di depan meja utama tempat Sekjen PDI Perjuangan dan petinggi-petinggi lainnya duduk
Melihat ada yang salah protokoler acara lantas meminta Ahok bertukar posisi tempat duduk. Ahok kemudian duduk di kursi pertama yang lebih dekat dengan meja utama.
"Selamat datang Pak Ahok, selamat datang Pak Djarot," kata Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pareira saat membuka acara pengumuman cagub dan cawagub DKI Jakarta. Andreas kemudian menyebut keduanya sebagai pasangan cagub DKI. "Kita beri tepuk tangan untuk pasangan Pak Ahok dan Djarot," kata Andreas.
Andreas sempat melontarkan candaan berbau sindiran ke Ahok yang lupa kantor DPP PDIP. "Kalau tadi pagi Pak Ahok bilang akan diumumkan di DPP PDIP Lenteng Agung. Hari ini setelah sekian lama Pak Ahok tahu kantor DPP PDIP di Jl Diponegoro. Akhirnya Pak Ahok tahu jalan menuju DPP," katanya disambut tepuk tangan meriah.
Andreas kemudian melanjutkan bahwa dengan diusungnya duet Ahok-Djarot untuk pilkada DKI tahun 2017 maka secara resmi menutup kisah perang antaran sejumlah politisi PDIP dengan Ahok.
"Seluruh dinamika kita tutup sebagai sejarah. Kita buka lembaran baru untuk pertarungan yang akan datang," jelas Andreas.
"Di 2017 ini PDIP akan keluar sebagai pemenang," jelas Andreas.
"Pilgub rasa pilpres," tambah Andreas.
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto sempat melontarkan candaan saat memperkenalkan Ahok dan Djarot ke hadapan seluruh kader dan petinggi PDI Perjuangan. Hasto mengartikan arti dari nama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
"Tamu-tamu kita semua ini dia yang ditunggu pers dan seluruh masyarakat semua calon gubernur DKI Jakarta IR Basuki Tjahaja Purnama. Semoga cahayanya berkilauan dan membawa keselamatan. Basuki itu kan artinya keselamatan, diharapkan Ahok kembali ke khitohnya sesuai dengan namanya," ujar Hasto.