TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai NasDem menyambut baik kehadiran PDI-P dalam skuad pendukung Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.
PDI-P resmi mengusung pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat sebagai pasangan pada Pilkada DKI Jakarta 2017.
Keputusan tersebut diumumkan di Kantor DPP PDI-P, Diponegoro, Jakarta Pusat, Selasa (20/9/2016) malam.
Bahkan menurut Politikus NasDem Prananda Paloh bergabungnya PDI-P, makin memperkokoh kekuatan Ahok untuk memenangkan kursi DKI 1.
"PDI-P adalah mitra sanding yang handal dan kompak. Masuknya PDIP dalam koalisi partai pendukung sebenarnya makin mengukuhkan posisi Ahok," ujar putera pendiri dan ketua umum NasDem Surya Paloh ini kepada Tribunnews.com, Rabu (21/9/2016).
"Saya rasa ini sangat menggembirakan partai yang ada di dalam koalisi," katanya.
Karena logikanya secara energi total menjadi besar. Namun dengan beban yang semakin ringan dijinjing.
Apalagi yang dikerjakan Ahok selama ini berasal dari direktif ramuan ideologi dan kebijakan PDI-P sendiri yang diamanatkan ke pasangan awal dulu Gubernur Joko Widodo (Jokowi)- Ahok.
15 Latihan Soal PKN Kelas 1 SD Bab 1 Kurikulum Merdeka, Pilihan Ganda dan Esai Lengkap Kunci Jawaban
Kartu Prakerja Gelombang 65 Ditutup Malam Ini, Segera Daftar! Ini Syarat & Cara Mengikuti Programnya
"Sehingga dalam hal ini saya melihat adalah wajar dan logis PDI-P tidak ingin meninggalkan investment ideologinya," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, akhirnya PDI-P resmi mengusung pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat sebagai pasangan pada Pilkada DKI Jakarta 2017.
Keputusan tersebut diumumkan di Kantor DPP PDI-P, Diponegoro, Jakarta Pusat, Selasa (20/9/2016) malam.
"Setelah melalui tahapan yang prosesnya bisa dipertanggungjawabkan, PDI-P mengumumkan calon kepala daerah di 101 daerah yang mengadakan pilkada serentak tersebut," kata Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto, Selasa malam.