TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pakar telematika, Roy Suryo, menduga kasus video mesum yang ditampilkan dalam papan reklame LED atau disebut videotron karena sistemnya diterobos.
Menurut dia, videotron milik PT Transito tersebut sudah menggunakan remote yang memiliki frekuensi atau Internet Protocol sehingga bisa secara mudah diterobos.
"Sistem itu yang ada pada videotron. Nah kalau orang ketemu IP-nya, dia bisa menimpa, dia bisa passing di situ," kata Roy di Cikini, Jakarta, Sabtu (1/10/2016).
Roy yakin pada pendapatnya setelah menganalisis kejadian penayangan video mesum tersebut.
Kata dia, video tersebut dikendalikan jarak jauh karena setelah videotron dimatikan dan dihidupkan lagi, tayangan tersebut sudah tidak ada lagi dan berisi tulisan iklan dari si pemilik.
"Saya sangat yakin itu memang diterobos. Artinya ada remote, apakah remote itu hacking ataukah kelalaian petugas itu lain soal. Yang jelas itu bukan dicolok di situ. Karena setelah dimatikan dihidupkan lagi terus 'nge-blank' kemudian muncul tulisan informasi hubungi," ujar Roy.
Sebelumnya, Warga Jalan Prapanca, Jakarta Selatan, digegerkan videotron memutarkan potongan adegan video porno, pada Jumat (30/9/2016) kemarin.
Video itu mempertontonkan seorang perempuan melakukan adegan tak pantas untuk ditonon khalayak ramai.
Video tersebut sudah tersebar baik berupa tayangan yang terpotong atau dalam bentuk foto.
Kejadian tersebut telah ditangani Polda Metro Jaya.