TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mohamad Wahidin (35), kakak Mutmainah, terkejut saat datang ke kontrakan adiknya, Mutmainah, Minggu (2/10/2016) pukul 20.00 WIB.
Adiknya sudah memakai mukena dalam posisi jongkok di ruang tengah kontrakannya. Polisi sudah ramai dan warga bergerombol.
Sebelumnya dia ditelepon saat sedang di rumah rekannya.
Mutmainah saat mengajak orang tuanya rekreasi.
Dia kaget mendengar kabar sang adik memutilasi anak kandungnya. Dia pun melesat ke kontrakan itu.
"Sudah ramai sekali orang disana," kata lelaki yang akrab disapa Wahid itu kepada wartawan, termasuk Wartakotalive.com di rumah orangtuanya di Kalideres, Jakarta Barat, Selasa (4/10/2016) sore.
Saat itu Mutmainah tak bisa bicara dan tatapan kosong. Dia hanya berkomunikasi dengan tangannya dan gerak mulut tak bersuara.
Dia kemudian menunjuk-nunjuk ke arah kamar mandi sambil menggerakan mulut.
Dari gerak bibirnya, Wahid menangkap adiknya melihat ada 2 pocong keluar dari kamar mandi.
Selanjutnya Wahid yang panik sempat mencari anak pertama Mutmainah. Dia berjalan dan tanya ke warga.
Anak itu ternyata sudah dibawa ke tetangga kontrakannya. Wahid menghampiri kontrakan dan sudah ada suami Mutmainah, Aipda Deni Siregar disana.
"Sumpah serapah keluar dari adik saya itu," kata Wahid menirukan ujaran Aipda Deni kepadanya.
Dia pun memilih menyingkir, menghindari keributan lain. Sementara warga dan polisi mulai bingung apa yang terjadi.
Selanjutnya setelah semuanya selesai, Wahid yang menggendong Mutmainah ke mobil polisi.