TRIBUNNEWS.COM, BEKASI -- Sukma Wijaya (54) berkali-kali mengelus dadanya sambil melamun. Terkadang dia juga menggelengkan kepala sambil mulutnya berkomat-kamit. Dari tatapannya, dia seperti mengenang sesuatu.
Saat ditemui Warta Kota di rumahnya, Jalan Raya Hankam RT 04/05, Jatimelati, Pondokmelati, Kota Bekasi, lelaki paruh baya ini bercerita tentang kejadian mengerikan yang sempat dialami.
Dia terkena serpihan puing dari gerai Pizza Hut Delivery (PHD) yang meledak di dekat rumahnya.
"Pipi dan lengan kiri saya terkena hempasan material. Kaki kanan saya juga kesakitan kena batu," kata Sukma pada Minggu (23/10).
Sukma merupakan satu dari sekian korban yang terkena dampak akibat ledakan tabung gas 50 kg milik gerai Pizza Hut Delivery (PHD) yang ada di lokasi. Jarak rumah Sukma dengan gerai itu sangat dekat, hanya berjarak 40 meter.
Gerai itu mengarah ke barat, sedangkan rumah Sukma mengarah ke selatan atau menghadap ke sisi kanan gerai PHD. Saat kejadian, Sukma berada di teras rumah sambil duduk santai. Sedangkan istrinya, Warni (49) sedang mengepel lantai di teras itu.
Saat duduk santai usai menyantap nasi uduk, tiba-tiba gerai PHD meledak. Tubuh Sukma mendadak terhempas ke belakang sejauh satu meter.
Bahkan sepeda motor Yamaha Mio miliknya ikut terpental hingga ke pintu rumahnya. Setelah terpental, tubuh Sukma terkena material bangunan gerai PHD.
Bahkan tubuhnya berlumur cat dinding warna putih. "Kaleng cat saya taruh di teras, pas kejadian kalengnya tumpah membasahi tubuh," kata Sukma.
Dibanding Sukma, nasi Warni lebih beruntung. Dia terhindar dari hantaman material berupa batu selebar 50 cm yang mengarah padanya.
Sebab saat kejadian, Warni terhalang oleh pondasi rumah. "Kalau tidak ada pondasi mungkin saya sudah terluka parah karena pecahan bangunan sangat besar mengarah ke rumah," kata Warni.
Akibat ledakan itu, kata Warni, sang suami Sukma dibawa ke klinik terdekat. Karena lukanya ringan, Sukma diperbolehkan pulang oleh dokter.
"Luka memar di muka, lengan dan kaki saja. Selebihnya tidak ada yang luka," ungkap Warni.
Warni pun berharap agar, pihak gerai PHD bertanggung jawab dengan kejadian tersebut. Sebab akibat ledakan itu, rumah yang baru direnovasinya rusak parah di bagian depan.
"Kaca jendela, pintu dan pagar hancur karena terkena hantaman material PHD," jelas Warni. (Fitriyandi Al Fajri)