Anyway ... Marco membuka pembicaraannya dengan salam dan pujian kepada Audience MTGW.
Setelah beberapa saat saya bertanya:
Kalau ada pertanyaan yang disampaikan oleh Audience, tapi Marco tidak tahu jawabannya, bagaimana?
Dengan cepat dia menjawab:
Yah, aku bilang aja pertanyaannya terlalu sederhana.
Seluruh Audience di studio tertawa riuh, dan banyak yang nyeletuk bahwa Marco benar-benar anak Bapaknya.
Saya peluk dan cium dia, Ibu Linna berdiri dan merangkul, menciumi pipi gembulnya, dan menuntunnya turun dari panggung.
Kemarin siang dia lapor, dia akan ikut kontes anak SMA di New York pada bulan Maret 2017. Marco dan teman-temannya akan berbagi peran dalam presentasi tentang new business ideas di hadapan peserta lain dari manca negara.
Dia baru 16 tahun, dan sudah berfokus pada passion yang jelas dan bernilai. My son!
Buah memang jatuh tidak jauh dari pohonnya (sambil kibas rambut). Alhamdulillah.
Kehidupan saya tidak selalu mulus, tapi seperti nasihat Bapak saya:
Kamu itu lelananging jagad (laki-lakinya dunia), kalau ada yang mencela hidupmu, tanya dia:
Terus kamu mau apa?!
.
Kamu itu anak pensiunan Kapten, tapi kamu harus sukses seperti Jendral!
Aamiin
Dan mudah-mudahan Bapak damai di akhirat bersama Ibu Marwiyah.
Tuhan, titip Ibu dan Bapak ya?
Mohon disampaikan bahwa aku kangen.
Adik-adik saya yang baik hatinya, hormati dan sayangi Mama dan Papa ya?