TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Layaknya stand up comedian atau pelawak tunggal, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengundang gelak tawa seratusan hadirat yang hadir saat pelantikan Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta.
Ahok yang mengenakan setelan jas hitam menyampaikan kata sambutannya pada acara yang berlangsung di Gedung Sasana Bhakti Praja Kementerian Dalam Negeri, Jalan Medan Merdeka Utara Nomor 7, Jakarta Pusat, Rabu (26/10/2016).
Layaknya pelawak tunggal, Ahok langsung mengundang gelak tawa saat mengawali kata sambutan.
Terutama saat Ahok menyapa Gubernur Banten Rano Karno dan menyapa murid Institut Pemerintahan Dalam Negeri.
"Selamat siang Gubernur Banten (Rano Karno) yang belum dicopot, tapi bentar lagi. Kemudian, anak-anak IPDN. Tidak musuhan sama saya kan', he-he, waktu itu becanda saja," ujar Ahok yang disambut tawa seratusan hadirat, termasuk Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo dan Sumarsono.
Sebab, pada tahun lalu, Ahok sempat berkeinginan agar IPDN dibubarkan.
Ahok menilai dengan adanya undang-undang Aparatur Sipil Negara (ASN) sudah tidak ada lagi keistimewaan bagi pegawai negeri sipil (PNS) lulusan IPDN.
Saat itu, menurut Ahok, sistem yang berlaku di Jakarta saat ini sudah mengadopsi UU ASN.
Seluruh PNS yang ingin menduduki jabatan tertentu harus melalui fit and proper test.
Hasilnya, tidak semua lurah camat berasal dari lulusan IPDN.
Seusai menyapa para hadirat, Ahok juga menyinggung Dirjen Otonomi Daerah Soni Sumarsono yang akan mulai menggantikannya pada Jumat (28/10/2016).
Ahok sempat melihat penampilan fisik Sumarsono.
"Ini pertama kali saya ketemu Pak Soni Sumarsono. Kalau dilihat fotonya kurang baik, tapi pas ketemu, ternyata baik. Kemendagri tidak salah pilih. Jadi memang harus ketemu, jangan lihat dari foto," kata Ahok.
Ahok mengaku, akan berusaha mengurangi limpahan kerjaan darinya kepada Sumarsono.