TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polda Metro Jaya akhirnya bersuara mengenai video yang beredar di youtube soal Kapolda Metro Jaya, M Iriawan yang dituding sebagai provokasi massa FPI untuk menyerang HMI.
"Itu bukan provokasi. Jadi itu saat Pak Kapolda selesai dorong-dorongan. Dia jalan, ada massa FPI dan terjadi percakapan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Awi Setiyono, Selasa (8/11/2016) di STIK/PTIK, Jakarta Selatan,
Dibeberkan Awi Setiyono, maksud perkataan Kapolda Metro soal tangkap saja ialah menagih janji Habib Riziek yang mengaku menjamin tidak akan terjadi kerusuhan.
Karena sebelumnya, Kapolda Metro Jaya bersama Pangdam bertemu dengan Habib Riziek, dalam pertemuan itu terjadi beberapa kesepakatan.
Point-point kesepakatan itu yakni Habib Riziek menjamin tidak akan ada kerusuhan.
Apabila ada kerusuhan maka laskarnya akan mengamankan di kanan dan kiri pendemo.
Point lainnya yaitu apabila terjadi kerusuhan, maka laskar FPI yang akan menangkap para perusuh-perusuh yang membuat onar tersebut.
"Jadi disitu konteksnya, Pak Kapolda menagih janji, kenapa mereka tidak menangkap perusuh. Karena di pertemuan sebelum 4 November, mereka janji akan tangkap para perusuh. Mereka ini ingkar janji, makanya Pak Kapolda tagih janji itu," ujar Awi Setiyono.
Mantan Kabid Humas Jawa Timur ini menambahkan apabila tidak segera minta maaf, maka penggunggah video itu akan dipolisikan.
"Itu bisa kena hate space kalau tidak segera minta maaf ke Kapolda Metro. Siapa pengunggahnya kami sudah tahu kok," ujarnya.
Untuk diketahui, pascademo 4 November 2016, beredar video di youtube berjudul : Terungkap..!! Kapolda Metro Jaya provokasi masa FPI agar serang massa HMI, ini buktinya.
Video berdurasi 01.36 menit itu hingga kini sudah ditonton oleh 197.699 kali orang.
Dalam video itu, ada kata-kata Kapolda Metro yang dianggap memprofokasi yakni :
Kalian kejar HMI itu, Kalian pukulin, Kalian pukulin HMI itu, emang dia provokator. Anak buah saya udah korban banyak, kita dipukuli habis.