News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Cerita di Balik Sidang Jessica

Ketika Ibunda Jessica Menangis Sendirian di Dalam Toilet

Penulis: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ibunda Jessica Kumala Wongso, Imelda Wongso menangis saat diwawancarai Kompas TV.

Sementara Imelda dan Winardi tampak begitu bersemangat. Imelda bahkan tak hanya menyiapkan pakaian untuknya dan sang suami tetapi juga untuk Jess.

Harapan yang begitu besar atas kebebasan Jess membuat keduanya begitu kuat turun-naik tangga dan dalam waktu cepat mengemas barang-barang yang diperlukan dalam koper yang berukuran sedang. Malam itu, keduanya memutuskan untuk menginap di salah satu hotel di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Tangis Imelda dan kebisuan Winardi Wongso di restoran itu juga mengingatkan saya pada malam-malam hingga dini hari saat tim Penasehat Hukum Jess menyusun berbagai berkas termasuk pledoii atau nota pembelaan dan duplik.

Saya berkesempatan untuk turut menyaksikan bagaimana mereka menyusun argumen demi argumen untuk membangun konstruksi hukum yang bisa “menjawab” materi tuntutan dan replik yang disusun Jaksa Penuntut Umum.

Saya kerap mengabadikan “momen dini hari” saat Otto Hasibuan dan tim penasehat hukum yang lain berjuang melawan kantuk dan rasa letih demi merampungkan materi pledoi maupun duplik dengan kamera handphone dan ditayangkan secara eksklusif di Kompas TV sebelum persidangan dimulai.

Termasuk Imelda dan Winardi Wongso yang juga tetap terjaga, duduk diantara para penasehat hukum Jess yang berkutat di depan laptop masing-masing.

Keduanya, tentu awam soal hukum apalagi soal toksikologi dan rumus kimia zat sianiada. Karenanya, Imelda dan Winardi Wongso seolah mengambil “tugas” memastikan kami yang begadang tak kekurangan makanan dan minuman.

Bahkan tengah malam sekalipun, keduanya masih membelikan makanan dan minuman untuk kami. Tante Imelda dan Om Win – panggilan saya untuk Imelda dan Winardi Wongso rupanya menghafalkan makanan kesukaan masing-masing orang.

Saya ingat, tepat tengah malam menuju 12 Oktober 2016, Tante Imelda tak terlihat lagi di dalam ruang meeting yang disewa di salah satu hotel di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara. Lama menunggu Ia tak kunjung kembali, saya pun berinisiatif mencarinya.

Entah apa yang mengarahkan saya menuju toilet ketika itu dan ya, di dalam toilet terdengar suara orang menangis. Saya memberanikan diri masuk.

Ternyata Tante Imelda tengah menangis. Saya pun segera memintanya untuk bergabung kembali bersama kami. Tak hanya itu, ada banyak momen lain yang saya saksikan sendiri saat Imelda Wongso tiba-tiba menitikkan air mata saat ingat putri tercintanya Jess.

Tangis Imelda dan kebisuan Winardi Wongso di restoran itu juga mengingatkan saya pada momen 2 hari jelang vonis, 25 Oktober 2016 saat Otto Hasibuan dan anggota tim penasehat hukum lainnya mengunjungi Jess ke rutan. Saya pun turut bersama mereka.

Hari itu, Imelda Wongso seperti kebiasaanya selama sekitar 4 bulan lebih keluar-masuk rutan pondok bambu mengunjungi Jess. Ia kerap membawakan masakan kesukaan Jess termasuk salmon kukus yang dilumuri telur.

Saat itu Jess belum selesai menikmati salmon kesukaannya yang dititipkan sang Ibu kepada penasehat hukum Elisabeth Batubara karena Imelda Wongso masih menunggu antrean untuk masuk ke rutan.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini