Soni mengatakan, Satpol PP sudah mendatangi tempat terpasangnya spanduk itu. Satpol PP juga sudah berdialog dengan warga setempat.
Namun, pihak Satpol PP masih belum berani memutuskan untuk langsung mencopot karena belum ada persetujuan dengan warga.
Dengan kata lain, dialog pertama gagal.
Sudah dicabut
Kemudian, ternyata warga mencabut spanduk itu dengan sendirinya pada Senin (14/11/2016).
Lulung menegaskan bahwa penurunan spanduk dilakukan atas perintah para ulama.
"Ulama semalam rapat sama kita, kata ulama, 'Pak Haji, itu diturunin saja, kita serahkan ke yang berwajib saja'," ujar Lulung.
"Kita nurut ulama dong, enggak ada yang bisa perintah turunin entu kecuali ulama," ucap Lulung.
Lulung mengatakan, dia tidak ingin disebut sebagai pihak yang mengupayakan penurunan spanduk itu.
Dia juga tidak mau bahwa Satpol PP mengklaim menurunkan spanduk tersebut.
Sebab, kata Lulung, spanduk itu akhirnya diturunkan sendiri oleh warga atas imbauan ulama.
"Jadi, Satpol PP enggak bisa klaim itu dia yang turunin ya. Kesadaran kita sendiri untuk turunin itu," ujar Lulung.
Lulung mengatakan, spanduk yang tadinya berisi seruan menangkap Ahok sudah dicabut.
Kini, tulisan di spanduk itu diganti oleh warga Tanah Abang dengan kata-kata yang lain.
"Tulisannya 'Satu semangat kami, NKRI, keragaman dan cinta damai. Kita semua bersaudara'. Ada hashtag '#Tegakkan Keadilan'," ujar Lulung. (Kompas.com/Jessi Carina)