TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyebab terjadinya banjir setinggi 30 centimeter di ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek KM 37+500 pada Minggu (13/11/2016) ditengarai akibat buruknya drainase di sekitar kawasan Kota Delta Mas.
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Arie Setiadi Moerwanto menyatakan, kondisi drainase tidak memadai jika dibandingkan perubahan tata guna lahan di kawasan tersebut.
"Untuk itu, saya akan akan coba urus dan lihat semua izinnya dan langsung diterapkan semuanya karena prediksi BMKG puncak hujan pada Januari 2017. Jangan sampai itu terjadi lagi karena ini memalukan," jelas dia saat ditemui di Auditorium Kementerian PUPR Jakarta, Senin (14/11/2016).
Adapun izin yang akan dilihat Arie adalah milik PT Puradelta Lestari Tbk selaku pengembang Kota Delta Mas. Mereka, menurut PT Jasa Marga (Persero) Tbk telah berjanji melakukan perbaikan-perbaikan agar banjir tak terjadi di kawasan tersebut.
Ada empat perbaikan yang disepakati. Pertama, menambah kapasitas tampungan Situ Alamsari dari semula seluas 4 hektar menjadi 9 hektar.
Kedua, membuat saluran permanen dari Situ Alamsari ke arah Sungai Cibeet di sisi timur KM 41 Jalan Tol Jakarta-Cikampek.
Ketiga PT Puradelta Lestari Tbk akan membuat saluran sementara untuk mencegah naiknya air di situ Alamsari dan situ Rawa Binong. Terakhir, PT Puradelta Lestari Tbk akan melakukan normalisasi Situ Rawa Binong.
"Namun sampai dengan saat ini pihak pengembang Delta Mas baru menyelesaikan perluasan Situ Alam Sari menjadi 9 hektar saja. Mereka belum menyelesaikan sodetan ke kali Cibeet secara permanen maupun sementara, serta normalisasi Situ Rawa Binong," kata VP Corporate Communication PT Jasa Marga (Persero) Tbk Dwimawan Heru Santoso.
Kendati demikian, Arie tak ingin menyalahkan siapa-siapa atas kejadian banjir kemarin dan fokus untuk memperbaiki semua kesalahan yang ada.
"Tapi yang bisa saya janjikan ini untuk bisa segera kita tangani dan nggak usah lempar tangung jawab, nggak usah saling tuding ini tanggung jawab siapa-siapa," pungkas dia.(Ridwan Aji Pitoko)