TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok beranggapan, elektabilitas dan popularitasnya turun membuat para partai pendukungnya pada Pemilihan Kepala Daerah Jakarta 2017 tambah semangat untuk kerja memenangkannya.
Ahok berkaca dari hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) yang memaparkan, elektabilitas dan popularitasnya ada di urutan paling bawah dibandingkan pasangan calon lain yakni Anies Baswedan-Sandiaga Salahudin Uno dan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.
"Saya kira bagus, kalau hasilnya turun berarti teman-teman pada semangat bekerja. Surveinya kan turun, katanya bisa tersingkir di putaran pertama. Teman-teman nanti berjuang supaya (menang) satu putaran," ucap Ahok di kantor DPD PDIP DKI Jakarta, Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (20/11/2016).
Baca: Survei Terbaru LSI Denny: Elektabilitas Ahok-Djarot Tinggal 10,6 Persen
Baca: PDI-P Minta Pasangan Calon Lain Tak Ganggu Jadwal Kampanye Ahok-Djarot
Baca: Survei LSI Denny JA: Massa PDI Perjuangan Paling Banyak Tinggalkan Ahok
Menurut hasil survei LSI, pasca penolakan besar-besaran pada demo 4 November lalu elektabilitas Ahok melorot 6,8 persen.
"Elektabilitas pasangan ini (Ahok-Djarot) cenderung terus menurun. Dalam sebulan elektabilitas Ahok turun 6,8 persen. Maret 2016 elektabilitas Ahok-Djarot 59,3 persen, Juli 49,1 persen, Oktober 31,4 persen dan November 24,6 persen," kata peneliti LSI Adjie Alfaraby di Kantor LSI, Jl Pemuda, Jakarta Timur, kemarin.
Survei dilakukan LSI dengan pengumpulan data mulai 31 Oktober hingga 5 November 2016 dengan jumlah responden 440 responden di wilayah DKI.
Survei menggunakan metode multistage random sampling serta margin of error kurang lebih 4,8 persen. Survei dilakukan dengan biaya sendiri.