Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Lingkaran Survei Indonesia (LSI) merilis elektabilitas Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pascakasus dugaan penistaan agama. Waketum PAN Hanafi Rais menilai elektabilitas PAN yang merosot karena tindakannya sendiri.
"Ya Pak Ahok ini elektabilitasnya turun karena ulahnya sendiri. Jadi bukan jangan lantas kita seolah-olah merasa ingin mengambil manfaat dari itu, enggak," kata Wakil Ketua Umum PAN Hanafi Rais di Gedung DPR, Jakarta, Senin (21/11/2016).
"Jadi memperbaiki elektabilitas ya Ahok sendiri jaga mulutnya maupun memperbaiki dirinya sendiri," tambah Hanafi.
Hanafi mengatakan pihaknya tetap bekerja bagi pemenangan pasangan Agus Harimurti-Sylviana Murni apapun hasil poling. Wakil Ketua Komisi I DPR itu melihat sambutan masyarakat terhadap pasangan yang diusung Koalisi Cikeas tersebut luar biasa.
Apalagi, Hanafi melihat corak pemilih di Pilkada DKI Jakarta selalu menginginkan kebaruan.
"Saya kira momentum ini terlepas dari poling apapun ini yang sekarang sedang in dan ditangkap dengan baik oleh parpol-parpol dan pendukung Agus-Sylviana," kata Hanafi.
Sebelumnya, Pasangan Basuki Tjahaja Purnama - Djarot Saiful Hidayat mulai ditinggalkan oleh para pendukungnya, pascapenetapan Basuki alias Ahok sebagai tersangka. Hal tersebut tergambar dalam survei yang dilakukan oleh Lingkaran Survei Indonesia (LSI).
Peneliti LSI, Adrian Sopa, mengatakan pascaAhok ditetapkan sebagai tersangka elektabilitas Ahok turun hingga 24,6 persen, dibandingkan Oktober lalu yang mencapai 31,4 persen. Dari survei LSI diketahui yang berlatar belakang muslim sebelum Ahok ditersangkakan jumlahnya mencapai 80,0 persen, sekarang turun menjadi 46,90 persen.
"Dari survei kami tergambarkan ada penurunan tiga puluh tiga koma sepuluh persen,"ujarnya dalam konfrensi pers di kantor LSI, Jakarta Timur, Jumat (18/11/2016).