"Tapi ketiganya punya peluang masuk putaran kedua. Tidak ada satu pun yang bisa mengklaim bisa menang satu putaran," kata Direktur Eksekutif Indikator Burhanuddin Muhtadi saat mengumumkan hasil survei di kantornya, Jakarta, Kamis (24/11/2016).
Burhanuddin Muhtadi menyebut pihaknya juga sempat menanyakan kepada responden untuk menjawab secara spontan siapa tokoh yang akan mereka pilih sebagai gubernur DKI.
Hasilnya, Agus berada pada urutan pertama dengan 22,3 persen, Ahok pada urutan kedua dengan 19,4 persen, disusul berturut-turut Anies dengan 17,4 persen, Sandiaga Uno dengan 0,4 persen.
Kemudian Djarot Saiful Hidayat dengan 0,2 persen, dan pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab dengan 0,1 persen.
"Ada yang menjawab Habib Rizieq kami tidak bisa melarang. Namanya juga jawaban spontan," ujar Burhan.
Menurut Burhan, survei dilakukan pada 15 November sampai 22 November 2016 atau dimulai sehari sebelum Ahok ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan penistaan agama.
Survei dilakukan terhadap 798 responden warga DKI Jakarta yang sudah mempunyai hak pilih.
Mereka diwancarai secara tatap muka.
Metode survei ini adalah multistage random sampling dengan margin of errror 3,6 persen.
Menurut Burhanuddin Muhtadi, penarikan sampel dilakukan dengan cara flowchart, yakni ada kelurahan di lima kota yang dipilih secara random dengan jumlah proporsional.