TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Normalisasi Kali Grogol di Jakarta Barat nyaris rampung. Kini sudah masuk tahap finishing.
Selama proyek normalisasi berlangsung, kontraktor menemukan beberapa hal unik di Kali Grogol.
Salah satunya penemuan besi yang diduga bagian dari saluran air kuno di bawah Kali Grogol.
Pelaksana Konstruksi Normalisasi Kali Grogol PT Waskita Beton Precast - PT Jaya Konstruksi KSO, Erdi Ardian, mengatakan, saat mengeruk dasar kali di awal proyek, pihaknya menemukan besi-besi hancur.
Dasar kali mesti dikeruk, lantaran akan dipakai untuk jalan ponton. Penangkut alat berat yang mesti dioperasikan di atas air kali.
Jumlah sisa-sisa besi tua itu banyak dan memanjang di sepanjang kali yang dinormalisasi, sejauh 1,2 kilometer.
"Tak tahu itu. Mungkin semacam saluran air zaman dulu, zaman kuno, barangkali," ucap Erdi, menduga-duga.
Sulit mendeteksi itu besi apa. Sebab sudah hancur. Namun saat kali dikeruk, besi itu terus ada beberapa meter ke bawah dari dasar kali. Sehingga kemungkinan berupa saluran air yang ada di bawah Kali Grogol, dahulu.
"Mungkin itu saluran zaman Belanda," kata Erdi kepada Wartakotalive.com, beberapa waktu lalu. Pihaknya tak bisa tahu persis, sebab penemuan besi-besi itu memang tak dipelajari lebih lanjut.
Pihaknya juga menemukan beberapa tiang pancang model lama yang tertanam di dasar kali.
Tiang pancang model lama itupun sempat mengganggu proses pemancangan sheet pile (turap beton).
Penyebabnya ada tiga tiang yang tingginya setengah dari air kali. Akibatnya menganggu alat berat yang bekerja dengan cara mengambang di kali.
Alat berat itu tak bisa maju karena terbentur tiang pancang tua tadi. Selanjutnya perlu beberapa hari untuk mengangkat tiang pancang tua yang tertanam itu. Baru pekerjaan pemancangan dilanjutkan lagi.
"Kalau tiang pancang itu mungkin bekas pembangunan jalan layang tol," ucap Erdi.
Saat ini proyek normalisasi Kali Grogol sudah 80 persen. Pemancangan sheet pile dan mini pile (turap beton mini) sudah rampung.
Sekarang kontraktor sedang dalam proses pengecoran capping beam, penutup bagian pucuk turap. Serta pengecoran parapet, tembok beton setinggi 1,3 meter di atas capping beam. Berfungsi menahan air saat tinggi maksimal.
"Kami perkirakan ini selesai sebelum deadline pada 20 desember nanti. Tanggal 10 desember ini kemungkinan sudah rampung semua," kata Project Manager PT Waskita Beton Precast - PT Jaya Konstruksi KSO, Agus Santoso kepada Wartakotalive.com, Selasa (29/11).
Proyek ini dikerjakan secara bersama oleh PT Waskita Beton Precast dan PT Jaya Konstruksi. Proyek ini satu paket dengan normalisasi kali apuran dan kali sekretaris. Total anggarannya adalah Rp 96 milliar.