Dia beraksi menawarkan jasa di lokasi dimana hanya bisa dimasuki pemohon SIM.
Caranya, DJP memakai selembar kertas tes kesehatan untuk mengelabui petugas.
Dengan kertas itu, maka DJP bisa masuk ke dalam ruang tunggu pembuatan SIM.
"Kami tak bisa melarang, sebab dia menyamar sebagai pemohon," ujar Doni kepada wartawan sore tadi.
Selanjutanya, DJP akan diserahkan ke Polsek Cengkareng untuk diproses lebih lanjut.
Lebih lanjut, Doni menegaskan bahwa praktik percaloan di Satpas SIM sudah berakhir.
Apalagi setelah para calo terus ditangkapi oleh Tim Khusus Pungli.
Makanya Doni mengimbau agar masyarakat jangan mudah percaya apabila ada orang yang mengaku calo di Satpas SIM Daan Mogot.
"Semua pemohon SIM diperlakukan sama disini, baik itu anggota polisi, TNI, atau siapapun. Harus ikut semua proses," ujar Doni.
Sementara itu, DJP (pelaku), mengaku nekad melakukan aksi karena sedang kesulitan.
Dia sebenarnya bekerja sebagai tukang ojek online. Tapi saat ini penghasilannya sedang turun. Lalu memilih jadi penipu.
"Anak saya butuh susu, istri minta makan," kara DJP.
Penulis: Theo Yonathan Simon Laturiuw