Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Belum bisa diperediksi siapa yang akan memenangkan Pilkada DKi Jakarta jelang pemungutan suara 15 Februari 2017.
Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Adjie Alfaraby mengatakan, posisi dan dukungan masing-masing pasangan masih bisa berubah.
"Undecided voters (pemilih yang belum menentukan pilihan) sudah jauh mengecil menjadi kurang lebih 15 persen saja," kata Adjie dalam konferensi pers di Kantor LSI, Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu (14/12/2016).
Menurutnya, banyak yang kemungkinan terjadi jelang pemungutan suara.
"Jika sentimen ingin gubernur baru tak berkurang dari 60 persen, Ahok akan tersingkir jika tidak di putaran pertama atau di putaran kedua," katanya.
Sementara itu, jika Agus-Sylvi tetap menjaga loyalitas pendukungnya, apalagi jika tren kenaikannya stabil, maka pasangan calon nomor urut satu diprediksi menjadi peserta pertama yang lolos ke putaran kedua.
"Ibaratnya, Agus sudah masuk final dan menunggu peserta final lainnya antara Ahok atau Anies," kata Adjie.
Selain itu, proses hukum terhadap Ahok yang berlangsung melampaui hari pemungutan suara 15 Febuari 2017 juga akan menentukan apakah Ahok akan menjadi peraih tiket final berikutnya atau tidak.
"Atau Ahok justru tersingkir di putaran pertama dan Anies yang meraih tiket final. Drama di pengadilan adalah sesuatu yang menentukan nasib Ahok di mata pemilih Jakarta," kata Adjie.