News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilgub DKI Jakarta

Kampanye di Bintaro, Sandiaga Perkenalkan Program 'Okeoce'

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sandiaga Uno bersama warga.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon wakil gubernur Jakarta Sandiaga Uno ‎melakukan kampanye di Jalan Anggrek, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Sabtu (24/12/2016).

Di tempat, tersebut Sandi disambut oleh seratusan warga yang menyanyikan lagu pemenangan pasangan Anies-Sandi.

Selain kampanye, Sandi juga mengunjungi bazar Sembako yang diadakan oleh warga setempat.

Sandi dalam pencalonannya sebagai wakil gubernur memang fokus membenahi masalah ekonomi warga.

"Tadi sembako murah, memang harus ada sistem yang secara fundamental bisa menyelesaikan masalah," kata Sandi di lokasi kampanye.

Baca: Sandiaga Uno Sudah Prediksi Dirinya Akan keluarkan Dana Paling Banyak

Di tempat tersebut, Sandi kembali mengampanyekan tiga program unggulan yang dirancangnya bersama Anies Baswedan.

Ketiga program tersebut yakni pengendalian harga bahan pokok, perluasan lapangan pekerjaan, dan masalah pendidikan.

Dua dari tiga program tersebut menjadi fokus Sandiaga.

Un‎tuk program pengendalian harga Sembako, Sandi menjanjikan tersedianya kebutuhan pokok tersebut dengan harga terjangkau.

Salah satunya dengan memotong jalur distribusi. Selama ini harga sembako melambung tinggi karena rantai distribusi yang panjang.

"Jadi nanti Pemprov DKI yang langsung bekerja sama dengan produsennya," kata Sandi.

Untuk program perluasan lapangan pekerjaan, Sandi memliki program OKEOCE (One Kecamatan One Center for enterpreneurship) .

Nantinya setiap kecamatan akan memiliki satu unit kewirausahaan yang akan membantu warga membangun kegiatan usaha. Mulai dari pelatihan usaha, bantuan permodalan, marketing, dan lainnya.

Dengan program tersebut, nantinya warga akan dibantu mengajukan kredit ke bank.

Diharapkan dengan program tersebut akan tercipta 4 hingga lima ribu unit usaha yang kemudian nantinya membuka lapangan kerja.

"Modal sampai Rp 300 juta per unit usaha yang berasal dari perbankan, bukan dari APBD," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini