Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus pembunuhan sadis di Pulomas, Jakarta Timur yang menyebabkan enam orang tewas menjadi sorotan banyak pihak.
Keenam orang tersebut diduga tewas lantaran kekurangan oksigen karena disekap bersama lima orang lainnya di dalam kamar mandi yang sempit.
Kamar mandi tempat disekapnya para korban hanya berukuran 1,5 meter x 1,5 meter persegi.
Kesebelas orang tersebut disekap sejak Senin (26/12/2016) sore hingga Selasa (27/12/2016) pagi.
Baca: Lima Ikan Koi Dibawa Polisi Dari Rumah Tempat Pembunuhan Sadis Pulomas
Akibatnya, enam orang tewas dan sisanya harus mendapat perawatan intensif di rumah sakit.
Potongan puzzle mengungkap kisah pembunuhan keji sedikit demi sedikit menemui titik terang.
Berikut sejumlah fakta yang coba dikumpulkan Tribunnews.com:
1. Rekaman CCTV ada di Polisi, seperti disampaikan Kapolsek Pulogadung, Kompol Andi B Rahman bahwa pembunuh Dodi tidak sempat mengambil decoder closed circuit television (CCTV).
Menurutnya, saat ini decoder CCTV tersebut sudah diambil penyidik kepolisian untuk pemeriksaan lebih lanjut.
2. Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno (PPK-GBK) mengklarifikasi dan membantah bahwa korban pembunuhan sadis Dodi Triono adalah pemenang tender renovasi kompleks olahraga GBK.
Manajemen PPK-GBK melalui rilis resminya menyebut Dodi merupakan satu diantara mitra kerja lama PPK-GBK.
Ia berencana mengembangkan sebagian area GBK yang tak terkait langsung dengan pekerjaan renovasi dalam rangka Asian Games 2018.