Ramlan dikabarkan tewas setelah tertembak di bagian dada lantaran melawan polisi sementara Erwin Situmorang ditembak di kaki.
Kisah pilu di Pulomas
Kasus pembunuhan sadis di Pulomas, Jakarta Timur, menyebabkan enam korban tewas.
Keenam orang tersebut tewas diduga lantaran kekurangan oksigen karena disekap bersama lima orang lainnya di dalam kamar mandi yang sempit.
Kamar mandi tempat disekapnya para korban hanya berukuran 1,5 meter x 1,5 meter persegi.
Menurut keterangan Ketua RW 16, Abdul Gani, warga sempat kesulitan menolong para korban yang tersekap dalam kamar mandi di rumah milik Dodi Triono (59).
Baca: Ramlan Butar-Butar Otak Pembunuhan Sadis Pulomas, Dikabarkan Tewas!
Sebab, kondisi pintu kamar mandi terkunci dari luar dan gagangnya dirusak pelaku.
"(Pintunya dibuka) pake linggis enggak bisa, pintunya tebal sekali, akhirnya pakai godam. Engsel (pintunya) diputusin," ujar Gani di depan rumah Dodi Jalan Pulomas Utara, nomor 7A, Jakarta Timur, Selasa.
Gani menambahkan, saat pintu kamar mandi tersebut berhasil didobrak, ia kaget karena di dalamnya terdapat sebelas orang yang posisinya bertumpuk.
Almianda Shafira, istri kedua Dodi Triono (59) di Rumah Sakit Kartika, Pulomas, Jakarta Timur, Selasa (27/12/2016) sore.
"Sebelas orang korban semua ditumpuk di kamar mandi. (posisinya) tengkurap yang hidup sama yang meninggal," ucap dia.
Sementara itu, warga lainnya yang ikut mendobrak pintu kamar mandi tersebut, bernama Luthfi mengatakan, para korban yang saling bertumpukan di kamar mandi juga tergenang air.
Setelah warga berhasil membuka pintu kamar mandi itu, diketahui kran dalam posisi terbuka.
Baca: Bocah Cilik Penggemar Harry Potter Ini Jadi Korban Pembunuhan Sadis Pulomas
"Mereka (korban) semua terendam, airnya terus menyala. Kayak kolam ikan. Saya langsung angkat pindahkan ke ruang tengah," ujar Lutfi.
Di dalam kamar mandi itu, lima penghuni rumah ditemukan sudah meninggal.