Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jasad korban pembunuhan di Pulomas, Jakarta Timur sudah diautopsi di Rumah Sakit (RS) Polri Sukamto Kramatjati. Dari hasil autopsi itu diketahui penyebab kematian korban.
"Hasil autopsi pertama menyatakan korban meninggal karena kekurangan oksigen dalam darah. Ini hasil autopsi tadi malam dan hari ini mungkin hasil diberikan ke penyidik," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono, kepada wartawan ditemui di Mapolda Metro Jaya, Rabu (28/12/2016).
Sementara itu, Dodi Triono, selaku pemilik rumah menderita luka di kepala karena benturan. Dia membantah ada luka tusuk di tubuh Dodi.
Selain itu, darah mengalir dan membasahi dari hidung pria yang berlatar belakang arsitektur tersebut dan pembuluh darah pecah.
"Kemarin kan disampaikan ada yang bertanya ada luka tusuk di Dodi, tetapi ternyata tidak ada. Dan darah mengalir dan membasahi almarhum dari hidung. Karena ada sumbatan jadi pecah pembuluh darah," kata dia.
"Jadi pokoknya korban pembuluh darah pecah dan keluar darah dari hidung. Luka dikepala karena benturan," ujarnya.
Sementara itu, dari tiga korban perempuan, Diona Arika Andra Putri, Dianita Gemma Dzalfayla, dan Amel tak ditemukan tanda-tanda kekerasan seksual.
"Tak ada masih pakai baju semua," tambahnya.
Seperti diketahui, terdapat enam korban tewas dari pembunuhan sadis di sebuah rumah di Jalan Pulomas Utara Nomor 7A, Pulogadung, Jakarta Utara.
Enam korban meninggal dunia dan lima lainnya selamat disekap di sebuah kamar mandi berukuran 2x1 meter secara bertumpuk.
Identitas korban yang meninggal dunia yakni, Dodi Triono (59) selaku pemilik rumah; Diona Arika Andra Putri (16) pelajar; Dianita Gemma Dzalfayla (9) anak ketiga dari Ir Dodi; Amel, teman anak korban; Yanto sopir; Tasrok (40) sopir.
Sementara lima korban yang selamat adalah Emi (41) warga Kampung Cipongpok RT 010/004 Tegallega Lengkong, Sukabumi, pembantu korban; Zanette Kalila Aazaria (13); Santi (22) warga Cikopong Lengkong Sukabumi; Fitriyanim (23) warga Desa Kemanggungan RT 2/2 Kecamatan Ngalian Kebumen, Jawa Tengah, pembantu korban; Windy (23) warga Dusun Karang Sari RT 04/02 Pancaran Banjarnegara, pembantu korban