TRIBUNNEWS.COM - Misteri pembunuhan sadis di Pulomas terungkap, kenapa begitu cepat kasus ini terkuak? Ternyata polisi manfaatkan keteledoran-keteledoran para pelaku, Kamis (29/12/2016).
Komplotan Ramlan Butarbutar dinilai sangat kejam, mereka tak segan-segan melukai bahkan menggunakan senjata tajam atau pistol untuk mengancam para korban.
Sosok-sosok korban pembunuhan sadis Pulomas semasa hidup meninggalkan dukacita mendalam bagi rekan, saudara dan kerabat. Ucapan belasungkawa netizen banjiri akun Instagram seorang korban, Selasa (27/12/2016).
Kali ini karena alasan sepele agar leluasa untuk mencuri barang, 11 orang korban dimasukkan dalam satu kamar toilet berukuran sangat sempit yakni 1,5 meter x 1,5 meter.
Enam orang tewas dalam peristiwa ini sementara lima orang berhasil diselamatkan.
Baca: Kenapa 11 Orang Ditumpuk di Toilet Sempit? Astaga Ternyata Alasannya Sepele
Bagaimana kasus ini mudah terungkap?
Ternyata ada dua poin keteledoran yang dilakukan Komplotan Ramlan Butarbutar.
Pertama soal rekaman CCTV
Pelaku penyekapan 11 orang di Pulomas Utara no 7A, Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur mengambil satu unit Power Supply CCTV dari rumah Dodi Triono korban perampokan yang berujung pada kematian enam orang termasuk Dodi.
Kapolsek Pulogadung, Kompol Andi B Rahman menegaskan pembunuh Dodi tidak sempat mengambil decoder closed circuit television (CCTV).
Baca: Mengejutkan! Ini Pekerjaan Ramlan Butar-Butar Sebelum Jadi Perampok
"Pelaku sempat mengambil power supply," kata Andi di lokasi kejadian, Pulomas, Jakarta Timur, Rabu (28/12/2016).
Menurutnya, saat ini decoder CCTV tersebut sudah diambil penyidik kepolisian untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Ia menduga pelaku sempat terkecoh karena berniat mengambil kaset rekaman CCTV namun yang diambil justru power supply, atau alat untuk menghidupkan kamera pengintai.
Proses evakuasi korban tewas dan luka dari dalam kamar mandi kecil di kediaman almarhum Dodi Triono (59) di Pulomas, Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (27/12/2016) pagi. Sebanyak 11 orang sempat disekap dalam kamar mandi oleh kawanan perampok yang menyatroni rumah Dodi sejak Senin (26/12/2016) sore lalu dan baru ditemukan pada Selasa pagi.
Rekaman CCTV berperan penting dalam keberhasilan polisi mengungkap dan menangkap kelompok Ramlan Butarbutar.
Dari CCTV diketahui kalau sosok Ramlan Butarbutar kemudian dikonfirmasi pada para korban yang selamat dan mereka membenarkan.