News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Apa Kabar Dua Pahlawan Bom Thamrin, AKBP Ahmad Untung dan Ipda Tamat?

Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengajar Polair Lemdikpol Polri, AKBP Untung Sangaji (kiri) dan rekannya, Ipda Tamat (kanan) di Divisi Humas Polri, Jakarta, Jumat (22/1/2016). Keduanya hadir untuk memberikan penjelasan perihal keterlibatannya dalam penumpasan teror bom di Jalan MH Thamrin, Jakarta, Kamis (14/1/2016). Tribunnews.com/Abdul Qodir

Begitu juga dengan Ipda Tamat Suryani, yang kala itu menjabat sebagai Gadik Penyelia Pusdikpolair Lemdiklat Polri yang juga mendapat pin emas.

Bahkan, Untung yang berbaju putih dan tertangkap video mengeluarkan pistol hingga melepaskan tembakan, sempat disangka sebagai pelaku teror.

Padahal kala itu, dengan sigap, Untung menembaki pelaku teror. Dimana kebetulan, Untung serta Tamat tengah melakukan pengamanan di sana.

Kini, Untung sudah menjabat sebagai Kapolres Aceh Utara, Polda Aceh. Sementara Ipda Tamat bertugas di Jatanras Polres Metro Bekasi Kota.

Di akhir tahun 2016 ini, Tribunnews.com sempat mewawancarai Untung dan Tamat soal Bom Thamrin yang melambungkan nama mereka.

Ditanya apakah dirinya mengetahui di awal 2016, mereka menjadi tokoh yang banyak menghiasi pemberitaan, mereka kompak menjawab tahu dan itu semua dalam kaitan bom Thamrin.

Lalu bagaimana orang-orang dekat di sekeliling mereka merespon kejadian penting yang mereka alami pada 2016?

Untung menjawab dia banyak dimarahi oleh keluarga serta rekan kerja karena terlalu berani berhadapan langsung dengan teroris tanpa ada pelindung tubuh atau body protector seperti rompi anti peluru melainkan hanya berbekal senjata tua.

"Istri, keluarga saya marah sekali karena saya tidak pakai pelindung. Tapi saya menjelaskan kalau itu sudah tugas saya, melindungi masyarakat, dan saya harap mereka mengerti," kata Untung.

Tidak jauh berbeda dengan Untung, Tamat juga mengalami hal serupa, Tamat juga diprotes karena menembak teroris tanpa pelindung apapun. Alhasil keluarganya cemas dengan keberanian Tamat.

"Keluarga tidak marah, hanya cemas saja mengkhawatirkan saya, berani menghadapi teroris yang membawa bom serta terlibat baku tembak. Keberanian saya membuat saya dikenal dan saya bangga. Ada beberapa yang menyebut kami sebagai Pahlawan Bom Thamrin," ungkap Tamat.

Bagi mereka bisa mengungkap, menjadi bagian dari penyelamat masyarakat di bom Thamrin adalah sejarah dan pengalaman hidup yang tidak bisa dilupakan.

Ditanya apa yang mereka rasakan selama menjalani tahun 2016 dan mendapat tugas baru, keduanya punya jawaban dan pengalaman sendiri.

Selain peristiwa Bom Thamrin, ketegasan dan keberanian Untung berhadapan dengan kelompok separatis yang hendak mengibarkan bendera GAM di Aceh juga tidak bisa dilupakan.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini