Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yurike Budiman
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Diona Arika Putri (16) yang menjadi satu dari enam korban tewas karena penyekapan di kamar mandi di Pulomas bersama lima orang lainnya, meninggalkan kenangan tersendiri bagi para sahabatnya.
Sosok siswi kelas 11 SMA Al Azhar Kelapa Gading ini dikenal sangat baik dan mudah bergaul walau ia merupakan murid pindahan dari SMA Bhakti Mulia 400 yang baru pindah satu semester.
"Dia anaknya baik, periang lagi, suka bercanda sama aku sama teman-teman juga. Jadi nggak nyangka banget (tewas)," ujar Rena kepada Tribunnews.com di depan Masjid At Taubah usai salat jenazah, Rabu (28/12/2016).
Dua hal yang paling diingat dari Diona oleh para sahabatnya yaitu didandani, lantaran anak sulung pengusaha sekaligus arsitek alm. Dodi Triono ini pandai make up dan sering berenang.
"Renang, kita suka renang bareng di rumahnya. Dia juga suka make up in kita," kata Rena.
Hal itu dibenarkan oleh Hanum (16) teman sebangku Diona di kelas.
"Aku suka dibikinin alis kalau lagi main kerumahnya. Dia suka make up makanya kita senang kalau dia dandanin kita," kata Hanum.
Sejumlah kawan sekolahnya pun tak memiliki firasat Diona tewas secara tragis.
"Terakhir ketemu kayaknya dua minggu lalu pas kita jalan ke Mal Kelapa Gading. Dia nggak ngomong apa-apa. Kita pun baru tahu dari grup Whatsapp kabar meninggalnya," ujar Nurul (17), seorang teman sekolahnya di kesempatan yang sama