TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pembantu rumah tangga, Fitriani (23), menjadi satu dari lima korban selamat dari aksi perampokan disertai pembunuhan kelompok Ramlan Butarbutar di kediaman Dodi Triono, Pulomas.
Ia berkisah para pelaku mengancam menembak jika penghuni rumah melakukan perlawanan.
Hal itu disampaikan Fitriani saat dikunjungi Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol M Iriawan di RS Kartika, Pulomas, Jakarta Timur, Kamis (29/12/2016).
Fitriani menceritakan, mulanya dirinya tengah berada di dapur pada Senin sekira pukul 14.30 WIB. Tiba-tiba ia mendengar suara tangisan.
Dan tak lama kemudian muncul empar orang pria dengan membawa senjata api dan golok. Salah seorang pelaku memerintah seluruh penghuni rumah untuk berkumpul di ruang tengah disertai ancaman.
"Pelakunya bilang, jangan melawan. Kalau melawan nanti saya tembak," ujar Fitriani yang masih terbaring di ruang perawatan.
Lantas, Iriawan menanyakan Fitriani, apakah ada pelaku dirinya menghadap salah seorang pelaku yang berjalan pincang. Namun, Fitriani mengaku tidak menghapali wajah para pelaku.
"Cuma saya lihat sekilas doang, pelakunya ada yang pakai plaster di wajah, logatnya bahasa Batak," kata Fitriani menjawab pertanyaan Iriawan.
Diberitakan, perampokan disertai penyekapan di kediaman pengusaha Dodi Triono pada Senin, 26 Desember 2016, mengakibatkan enam penghuni tewas. Keenamnya ditemukan tewas sehari berikutnya karena kehabisan oksigen setelah disekap bersama lima orang lainnya di dalam toilet sempit berukuran 1,5x1,5 meter persegi tanpa ventilasi udara.
Keenam korban yakni, pemilik rumah, Dodi Triono (59); putri pertama Dodi, Diona Arika Andra Putri (17); putri ketiga Dodi, Dianita Gemma Dzalfayla (9); teman sekolah Gemma, Amel (9); serta dua sopir pribadi Dodi, Yanto (23) dan Tasrok (40).
Sementara, lima korban selamat yang turut disekap di toilet tersebut adalah putri kedua Dodi, tiga Zanette Kalila Azaria (13); serta empat pembantu rumah tangga Dodi, Emi (41), Nursanti (22), Fitriani (23) dan Windy Astuti (23).
Kepolisian sudah berhasil menangkap pelaku perampokan yang menewaskan enam korban tersebut. Pelaku terdiri dari empat orang dipimpin residivis perampokan rumah mewah, Ramlan Butarbutar. Tinggal satu pelaku yang masih dalam pengejaran petugas.