Komentar-komentar netizen menunjukkan tentang polisi yang melakukan berbagai cara untuk mengungkap kejahatan satu di antaranya melakukan penyamaran.
Aksi penyamaran dan selalu terlibat langsung dengan pelaku kejahatan membuat nyawa polisi terancam.
Apalagi kalau sampai ketahuan, makanya aksi penyamaran polisi selalu dengan perhitungan matang dan dilakukan dengan cara profesional.
Polisi yang menyamar biasanya melepas atribut yang menunjukkan kalau dirinya seorang polisi.
Kasus Pulomas
Kasus pembunuhan sadis Pulomas berawal dari Komplotan Ramlan Butarbutar melakukan perampokan.
Sadis 11 orang ditumpuk dalam ruangan sempit toilet berukuran 1,5 meter x 1,5 meter.
Enam orang tewas dan lima orang di antaranya selamat meski harus jalani perawatan serius.
Awalnya muncul dugaan kasus ini bukan perampokan lantaran demikian sadis apa yang dilakukan para pelaku, terlebih latar belakang korban nota bene kepala keluarganya, Dodi Triono seorang jutawan yang baru saja memenangkan tender proyek besar.
Berdasarkan relaman CCTV polisi berhasil menangkap Ramlan lalu menyusul tertangkapnya anggota-anggota komplotan lainnya.
Ius Pane menjadi anggota komplotan yang berhasil ditangkap terakhir, sementara Ramlan si otak perampokan harus tewas setelah kehabisan darah akibat tembakan polisi.
Menurut aparat Ramlan ditembak polisi lantaran melawan dengan parang saat ditangkap.
Ramlan memiliki catatan kelam ia dikenal sebagai perampok yang kejam.
Meski kakinya pincang dan jalan tertatih-tatih ia sangat sadis saat berksi, ia tak segan-segan melukai korbannya yang melawan. (*)