" Seminggu sebelumnya ada juga warga yang masuk disambar. Tapi untung mereka cepat tahu dan naik ke atas sungai. Kami rasa buaya itu juga yang menerkam korban Masda," ungkap Faharudin .
Pihak Kepolisian memastikan Masda (20) tewas akibat kehabisan oksigen setelah tubuhnya di terkam dan diseret buaya di sungai Aek Sengok, Desa Telak, Kecamatan Parittiga, Kabupaten Bangka Barat, Senin (2/1/2017) tadi malam.
Pasalnya, tidak ada tanda-tanda kekerasan ditubuh korban. Dari hasil pemeriksaan dan visum tim medis, ditemukan luka sobek yang diduga kuat akibat gigitan sang reptil.
Hingga malam ini, Bhabinkamtibmas Polsek Jebus dibantu warga setempat terus melakukan penyisiran disekitar lokasi kejadian.
"Tidak ada tanda-tanda kekerasan, baik benda tumpul atau pun senjata tajam. Dari hasil pemeriksaan tim medis luka di betis korban tersebut diduga kuat akibat gigitan buaya," ujar Kapolsek Jebus Kompol Alam Bawono mewakili Kapolres AKBP Hendro kusmayadi, Senin (1/2/2016) malam.
Korban Jiwa Kedua
Sebelumnya, Sangkuriang alias Siankuri alias Biel (40), Warga Desa Kimak, tewas diterkam buaya saat sedang menjala ikan dan udang di Sungai Lubuk Bunter Desa Kimak Kecamatan Merawang, Senin malam (14/11) sekitar pukul 19.30 WIB.
Saat kejadian, korban menjala ikan bersama temannya, Jasimin alias Simin (28), warga Kimak.
Tubuh korban terkaman buaya itu ditemukan hampir seminggu kemudian terdampar di semak belukar, tepi kebun milik Halimah alias Bik Ciew, di Bibir Sungai Lubuk Bunter, Desa Kimak, Kecamatan Merawang, Bangka, Minggu (20/11) petang.
Kondisi jasad korban saat ditemukan sudah tak utuh lagi. Kedua tangannya sudah hilang. Telapak kaki (pergelangan kaki) sebelah kanan tidak ada lagi (putus), dan ada beberapa luka robek di tubuh korban. (Iwan Satriawan)