Muhammad Nurdin teridentifikasi berdasarkan rekam medik gigi, yakni terdapat bekas tambalan dan gigi yang hilang.
Baca: Tangis Lina Pecah Saat Ditunjukan Tas Milik Ibunya Korban Terbakarnya KM Zahro Express
Nazwa Sarla juga teridentifikasi karena kecocokkan data gigi.
Yakni terdapat gigi yang hilang, adanya tambalan serta adanya gigi molar yang belum tumbuh sempurna.
Yeti Herawati teridentifikasi atas kecocokkan data sekunder berupa tidak adanya gigi taring.
kemudian terdapat impaksi molar dan susunan gigi depan tidak beraturan atau crowded.
Sementara itu untuk Muhammad Bunyamin, petugas berhasil mengidentifikasinya berdasarkan gigi taringnya tidak ada, bentuk gigi 12 dan adanya kumis.
"Kepada keluarga korban yang anggota keluarganya belum teridentifikasi, kami mohon kesabarannya. Kami berusaha semaksimal mungkin," katanya.
Arthur Tampi mengatakan pihaknya masih kesulitan melakukan identifikasi terhadap jenazah yang ada karena masih minimnya data antimortem.
Selain itu, jenazah pun kondisinya terbakar 100 persen.
"Jenazah yang belum teridentifikasi, diharapkan sebanyak mungkin keluarga memberikan informasi, terutama informasi rekam giginya," katanya.
Arthur langsung menyerahkan kelima jenazah dalam peti cokelat kepada pihak keluarga usai rilis hasil identifikasi jenazah.
Kapal wisata KM Zahro Express yang mengangkut lebih 200 penumpang terbakar saat perjalanan dari Muara Angke ke Pulau Tidung, Kepulauan Seribu pada Minggu pagi, 1 Januari 2017.
Hasil pencarian sementara, 20 penumpang ditemukan tewas terbakar di atas kapal dan 3 penumapang ditemukan tak bernyawa di perairan.
Sejauh ini, total sudah 11 jenazah di RS Polri yang teridentifikasi dan telah diserahterimakan kepada pihak keluarga.
Masih ada 12 jenazah yang masih dalam proses identifikasi.