TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ridwan Sitorus alias Ius Pane alias Marihot Sitorus menjelaskan tujuan mereka menyekap 11 orang di kamar mandi berukuran 1,5X1,5 meter.
Kata dia, itu semua dilakukan agar mereka para pelaku perampokan leluasa beraksi.
"Biar aman," kata Ius Pane, dalam acara jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Kamis (5/1/2017).
Ius Pane dan tiga rekannya yang lain merampok rumah mewah milik Dodi Triyono di Jalan Pulomas Utara Nomor 7A, Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa, 27 Desember 2016 lalu.
Baca: Wajahnya Sering Muncul di TV, Ius Pane Ketakutan Lalu Kabur ke Medan
Saat beraksi para perampok ini memasukkan ke kamar mandi 11 orang yang ada di rumah kala itu.
Setelah memasukan 11 orang ke kamar mandi, Ramlan Butar-Butar, kapten kelompok perampokan tersebut, mematikan lampu kamar mandi.
Ini membuat hexos di kamar mandi itu mati.
Baca: Kisah Penyamaran Polisi yang Sukses Ringkus Ius Pane Ini Memunculkan Kisah Menakjubkan Lain
Sehingga tak ada pertukaran udara di kamar mandi tersebut.
Ini membuat kondisi ruangan pengap karena tak ada udara.
Enam dari 11 orang yang dimasukkan ke kamar mandi tewas.
Menurut Ius Pane, memasukkan 11 korban ke kamar mandi atau suatu ruangan merupakan salah satu cara yang dilakukan kelompoknya saat beraksi.
Setiap merampok mereka selalu memasukkan penghuni rumah ke ruangan dan selama ini tidak ada korban.
Namun kali ini ada enam korban tewas, termasuk Dodi Triono, selaku pemilik rumah.
"Kami biasa sekap di kamar. Kenyataan tak seperti ini," kata dia.
Seperti diketahui, selama kurun waktu satu minggu, Ramlan Butar-Butar, Erwin Situmorang, Alfins Bernius Sinaga, dan Ius Pane merampok di empat tempat berbeda.
Untuk beraksi, mereka menyewa mobil Suzuki Ertiga warna putih dari tempat penyewaan mobil.
"Sewa seminggu sekali. Harga Rp 450 ribu per hari," tambahnya.