TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Usai dicecar para penyidik dengan 29 pertanyaan terkait upaya makar yang menjerat sejumlah aktivis, Rabu malam (4/1/2017), Ahmad Dhani mengungkapkan kepada awak media bahwa rencana berorasi di depan gedung MPR/DPR sempat dibatalkan.
"Di malam tanggal 1 semua sudah memutuskan untuk tidak melakukan demo di gedung MPR/DPR karena kita dapat kabar dari Hatta Taliwang, Bapak Ketua MPR Zulkifli Hasan tak bisa menerima kami di DPR tanggal 2 Desember," kata Ahmad Dhani.
"Saya tak tahu yang lain ya, kalau saya langsung berubah rencana tanggal 1 malam," imbuhnya usai pemeriksaan di Mapolda Metro Jaya, Rabu.
Dhani melanjutkan, keputusan membatalkan wacana berorasi itu dilanjutkan dengan ajakan kepada dua anak Dhani, Al Ghazali dan Abdul Qodir Jaelani untuk menginap di Sari Pan Pacific, Jakarta, usai menggelar konferensi pers bersama aktivis lainnya yang jadi tersangka makar.
Dhani menyebut hanya Dul yang akhirnya menginap.
Ia berencana mengajak putranya itu untuk melaksanakan shalat Jumat bersama massa 2 Desember dan membuat video klip untuk lagunya yang berjudul 'Iman 212'.
"Yang lain saya tak tahu. Sudah mulai buyar sendiri-sendiri karena Zulkifli Hasan tak bisa ditemui tanggal 2. Sudah ada konfirmasi Zulkifli Hasan shalat Jumat di Monas," ujar Dhani.
Rabu malam kemarin menjadi pemeriksaan kedua Dhani dalam kasus makar.
Hari ini dia kembali diperiksa sebagai saksi bagi Rachmawati Soekarnoputri setelah sebelumnya pada 20 Desember 2016 diperiksa sebagai saksi Sri Bintang Pamungkas.
Penulis: Nibras Nada Nailufar