TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Rumah Sakit Bhayangkara Polri Said Sukanto belum sanggup mengidentifikasi satu kerabat Muhaimin Iskandar dalam tragedi KM Zahro Express.
Sebelumnya diberitakan lima kerabat Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut menjadi korban terbakarnya KM Zahro yang akan menuju ke Pulau Tidung, Kepulauan Seribu.
Dua orang selamat, yakni Hafsari dan Rifa.
Sementara dua lainnya meninggal dunia karena luka bakar yakni Muhammad Nur dan Nazwa.
Satu orang tersisa, yakni Nadia Syifa Musdalifa (16) belum ditemukan hingga sekarang.
"Dari 23 korban yang ditemukan tewas masih ada delapan yang belum diidentifikasi. Kemungkinan masuk ke dalam delapan jenazah yang belum diidentifikasi," ujar Kepala Humas RS Polri Kombes Pol drg Luh Ike Krisnantia kepada wartawan, Rabu (4/1/2017).
Menurut keterangan keluarga Cak Imin (sapaan akrab Muhaimin Iskandar) lima korban tersebut merupakan bagian dari keluarga sepupu mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Indonesia era Susilo Bambang Yudhoyono tersebut.
Sementara itu Kepala RS Polri, Brigjen Pol Didi Agus Mintadi mengatakan proses identifikasi diharapkan selesai dua hari lagi.
"Kami mohon doa restunya agar proses identifikasi berjalan cepat. Pihak kepolisian harus melakukan identifikasi secara matang dan tepat agar tidak terjadi masalah di kemudian hari," pintanya.
Sebanyak lima jenazah yang baru saja selesai diidentifikasi dikembalikan kepada pihak keluarga sore tadi.