"Sesak ya menyaksikan tayan cctv," tulis Dhe Wie.
Zayni Zean Andai sja p dodi gk muncul..tdk akan ada yg meninggal..tetap aja. ajal sdh menjemput. tk bisa di rubah.tidak meninggal waktu itu..bisa sja bsk atau lusa.manusia hanya menunggu giliran
Dina Riskiana Andai pak dodi tidak dtg pada wktu itu mungkin mereka selamat tp takdir dan ajal sudah tiba tak ada yg bsa menolak
Linna Mamanya Smua yg liat psti greget yaa... Tp itulah takdir siapa yg bs mnolak bahkan menunda saja kita tdk ada kuasa sm sekali
Erlin Shannon Itulah ajal...bgaimana pun kita ga bs menolak,andai sj di perjalanan pak Dody entah itu mengisi bensin di SPBU,entah mampir ke warung,entah singgah sejenak mgkn ke tmpat temannya,ttap yg namanya ajal ga bs di elak bisa saja pak Dody meninggal dgn cara yg lain di waktu yg sama krn sdh ketetapan Allah. Tapi kita tak tahu itu sdh menjadi rahasia Allah. Cuma cara perampok dan pembunuh itu sungguh biadab,pengin enak tp ga mau kerja keras... rasa nya pengin nonjok sampai babak belur tuh perampok.
Polda Metro Publikasikan Keseluruhan Isi CCTV
Polda Metro Jaya mempublikasikan keseluruhan isi CCTV di rumah korban Dodi Triono (59), Kamis (5/1/2017), yang berkaitan dengan aksi perampokan disertai pembunuhan di Pulomas Jakarta Timur.
Di luar takdir yang sudah digariskan Tuhan, ada dua momen krusial pada peristiwa yang menewaskan 6 orang dari 11 korban yang disekap di kamar mandi.
PERTAMA, ketika para pelaku sudah melakukan aksinya mencuri sejumlah harta benda, dan hendak pergi dari rumah tersebut, tiba-tiba muncul Dodi Triono sang pemilik rumah.
Pada waktu itu para pelaku sudah berada di sekitar pagar rumah untuk pergi. Akhirnya mereka kembali menodong pistol kepada Dodi, lalu menggiringnya ke kamar mandi setelah merampas dompet dan benda lainnya.
Seandainya Dodi datang terlambat atau setelah para pelaku pergi kemungkikan selamat dan bisa menolong para korban yang disekap di kamar mandi.
KEDUA, saat 11 korban disekap di kamar mandi, yakni terakhir Dodi, Ramlan sang kapten perampokan, mematikan lampu kamar mandi. Artinya secara otomatis mematikan kipas exhaust sehingga membuat korban kekurangan oksigen, 6 di antaranya tidak dapat bertahan dan meninggal dunia.
Pada kesempatan paparan, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Mochamad Iriawan bertanya kepada tersangka Yus Pane.
"Itu siapa yang mematikan lampu?" kata Kapolda. "Ramlan," jawab Yus Pane. "Kenapa dimatikan. Kalau dimatikan kan kipas exhaust ikut mati," ujar Iriawan.
Data dan Kronologi Peristiwa:
Pelaku: Ramlan Butar-Butar, Ridwan Sitorus alias Yus Pane, Erwin Situmorang, dan Alfin Sinaga
Korban tewas: Dodi Triono (59) dan dua putrinya, Diona Arika Andra Putri (16) dan Dianita Gemma Dzalfayla (9). Kemudian teman Gemma, Amel, serta dua sopir pribadinya bernama Yanto dan Tarso.