Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Qodir
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Enam hari pasca-kejadian, seluruh dari 24 jenazah korban terbakarnya kapal wisata KM Zahro Express, berhasil teridentifikasi.
Dadin Suganda, kakek 65 tahun, penumpang selamat kapal nahas tersebut dipastikan kehilangan lima anggota keluarganya menyusul teridentifikasinya jenazah terakhir, sang menantu, Ani Maryani (30), di RS Polri, Jumat (6/1/2017).
Dadin sempat menceritakan, keluarga besarnya yang terdiri dari 13 orang berangkat dari Lembang, Bandung, menumpangi KM Zahro Express menuju Pulau Tidung, Kepulauan Seribu pada Minggu (1/1/2017) pagi, dalam rangka liburan Tahun Baru.
Mereka terdiri dari dirinya dan istri, Eha Julaeha (65); 3 anak, yakni Yeti Herawati (43), Hendra Maulana (30) dan Nia Kurniati (33) serta 3 menantu, yakni Iwan Kurniawan (45), Ani Maryani (30) dan Tony Martinus Gunawan (39).
Lima cucunya juga ikut dalam rombongan yang rencananya berlibur ke Pulau Tidung. Yakni, Fikran Shafa Alam (18), Azka Nadhira Putri (12, Adinda Meisa Alivia (8), Revanno Rains Martinus Gunawan (3) dan Amirah Hanifah Putri Ananda (4).
Nahas, kapal yang ditumpangi keluarga besar Dadin dan ratusan penumpang lainnya itu meledak dan terbakar hebat saat kapal baru berjalan sekitar 20 menit.
Hanya 8 orang dari 13 anggota keluarga besar Dadin yang selamat dalam kecelakaan kapal tersebut.
Sementara, lima anggota keluarga Dadin lainnya diduga kuat menjadi korban yang terjebak dalam kebakaran kapal tersebut.
Kelimanya, yakni istri Dadin, Eha Julaeha (61); dua anaknya, Yeti Herawati (43) dan Nia Kurniati (33); serta dua menantu, Ani Maryani (43) dan Iwan Kurniawan (48).
"Setelah kebakaran di kapal, saya kehilangan istri, dua anak dan dua menantu. Hendra dan Amirah masih dirawat karena kena asap dan masuk air ke paru-paru," ucap lirih Dadin saat ditemui di RS Polri, Jakarta, Senin, 2 Januari 2017.
Hari itu di depan kamar jenazah RS Polri, kakek Dadin bersama menantunya, Tony Martinus Gunawan dan cucunya, Revanno Rains Martinus Gunawan, yang juga menjadi korban selamat berusaha menguatkan diri saat menerima jenazah Nia Kurniati (33). Namun, air mata mereka tak terbendung.
Pun demikian dengan Rivanno yang terus menangis memanggil ibundanya di depan peti jenazah ibundanya tersebut.
Hari berikutnya, anggota kelurga Dadin bergantian berjaga di RS Polri untuk menunggu pengumuman dari petugas tentang hasil identifikasi jenazah yang masih berada di kamar jenazah.
Sebab, masih ada empat anggota keluarganya yang belum ditemukan dan diduga kuat menjadi bagian dari sejumlah jenazah yang sedang diidentifikasi.
Benar saja, karena hari-hari berikutnya petugas mengumumkan keempat anggota keluarga Dadin tersebut menjadi bagian dari sejumlah jenazah yang teridentifikasi.
Kelima jenazah dibawa oleh pihak keluarga untuk dimakamkan berdampingan di kampung halaman kakek Dadin, Lembang, Bandung, Jawa Barat.