Kebisaannya dalam menggambar, tidak Murni sia-siakan.
Ia bekerja sebagai drafter di sebuah perusahaan swasta.
"Anaknya baik dan ulet. Dia kerja sambil kuliah karena ibunya tidak punya banyak uang," kata Popon ditemui di rumah duka.
Sementara, di kalangan teman-teman kampus, Murni juga dikenal mahasiswi pintar.
Kemampuannya membuat sketsa disebut teman sekelasnya, Fikri (22), di atas standar.
Murni juga mudah bergaul dan supel.
"Baik orangnya. Agak pendiem tapi pinter. Setahu kita dia masih jomblo," jelas Fikri saat melayat.
Tangisan
Siapa pembunuh Murni, masih misteri.
Tetapi, sejumlah tetangga dan kerabat melihat ada kejanggalan.
Mereka menduga, pembunuh merupakan orang dekat.
Hal itu diketahui dari tidak rusaknya kunci rumah.
Ada dua kemungkinan, Murni membukakan pintu atau si pembunuh memiliki kunci cadangan.
"Dua bulan lalu kunci rumah itu hilang. Padahal posisi gantung di pintu. Entah siapa yang ngambil," kata sepupu Murni yang namanya minta disamarkan saat diwawancara.