Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rizal Bomantama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - TPS 89 Cengkareng Timur, Jakarta Barat menjadi viral di media sosial.
Hal tersebut setelah video yang menunjukkan keributan warga di sana yang merasa dihalangi memberikan hak suara Pilkada Jakarta tersebar di media sosial.
Panitia Pemungutan Suara (PPS) Cengkareng Timur mengaku kesulitan karena banyaknya warga yang masuk Daftar Pemilih Tambahan (DPTB).
Baca: Membludaknya Daftar Pemilih Tambahan Jadi Masalah di TPS 89 Cengkareng Timur
Aswita (40) anggota PPS Cengkareng Timur mengaku proses pencocokan dan penelitian (coklin) di RT 7 RW 14 terhalang dengan banyak warga di sana.
"Jadi RT 7 terdiri dari warga 3 kompleks perumahan dan 1 apartemen. Sebegitu banyaknya mencoblos di satu TPS," kata Aswita.
Ia juga heran mengapa hanya ada 514 warga yang terdaftar sebagai Daftar Pemilih Tetap (DPT) di kawasan itu.
Sementara itu Nasrullah, Komisioner Bawaslu RI memberi saran kepada PPS setempat untuk memperbanyak TPS bila ditemui warga yang sangat banyak dalam satu wilayah.
Baca: Penjelasan Ketua KPPS Rusun Petamburan Terkait Banyak Warga Tidak Terdata
"Kemarin harusnya beri masukan kepada Bawaslu, paling tidak bila sebanyak itu ada tambahan dua TPS lagi," jelas Nasrullah.
Kericuhan yang terjadi kemarin menyebabkan 2000 DPTB di Cengkareng Timur gagal memberikan hak suara.