TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bawaslu DKI Jakarta melihat habisnya kertas suara di beberapa tempat pemungutan suara (TPS), disebabkan jumlah warga kategori pemilih tambahan terlalu banyak dan fokus terhadap satu TPS.
Ketua Bawaslu DKI Jakarta Mimah Susanti mengatakan, ketika kertas suara habis di satu TPS, maka seharusnya petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) menyarankan kepada warga untuk bergeser ke TPS terdekat yang masih memiliki kertas suara.
"Indikasi kami ada tiga sampai empat (TPS habis kertas suara), ini kan problemnya karena pemilih yang datang pukul 12.00 tidak bisa menggunakan hak pilihnya, ini pemilih kategori tambahan," ujar Mimah, Jakarta, Sabtu (18/2/2017).
Menurut Mimah, kertas suara untuk pemilih tambahan tersedia 2,5 persen dari total DPT, sehingga sebenarnya tidak perlu ada persoalan kertas suara habis di masing-masing TPS.
"Tentu ini tidak sebanding dengan realitas tanggal 15 Februari kemarin, mereka datang pukul 12.00 WIB dan kategorinya tambahan mengantre panjang sampai 100 orang yang tidak bisa menggunakan hak pilihnya," ujarnya.
Satu di antara TPS yang mengalami kehabisan kertas suara yaitu TPS 027 dekat rumah Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Jalan Kebagusan Dalam IV, Jakarta Selatan.