TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Amanat Nasional menegaskan pihaknya tidak mungkin akan mendukung pasangan petahana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat pada putaran kedua Pilgub DKI Jakarta 2017-2022.
Politikus Partai Amanat Nasional Yandri Susanto mengatakan pihaknya sejak awal tidak mendukung Basuki karena masalah karakter Basuki atau Ahok.
Yandri mengatakan sebenarnya mereka tidak masalah jika Djarot yang jadi calon.
"Terhadap konstelasi kontestasi tahap II PAN mau kemana? kita tidak mau gegabah dan membabi buta. Kami harus lihat denyut nadi pengurus dan kami tidak mau pertaruhkan Pilkada DKI dengan kontestasi PAN berikutnya misalnya Pilpres," kata Yandri saat diskusi bertajuk 'Sinema Politik Pilkada DKI' di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (18/2/2017).
Menurut Yandri Susanto, mereka telah mendapatkan suara aspirasi dari berbagai pengurus wilayah agar tidak mengalihkan dukungan kepada Ahok.
Untuk itu, Yandri mengatakan pihaknya akan berhati-hati karena langkah dukungan pada putara kedua Pilkada DKI Jakarta ini bisa berpengaruh besar terhadap Pemilihan Presiden 2019.
"Bisa (tergerus) karena politik ini persepsi, kalau sudah persepsi buruk terhadap penggurus yang mengambil keputusan itu bahaya," kata Yandri.
Yandri pun mengatakan pihaknya tidak bermasalah dengan pasangan calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno.