Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Ketua KPU DKI Sumarno membantah jika pihaknya terlambat menyelenggarakan acara penetapan pasangan calon Pilkada DKI putaran ke dua di hotel Borobudur, Jakarta Pusat pada Sabtu malam (4/3/2017). Menurutnya yang terjadi adalah kesalahpahaman antara panitia dengan salah satu pasangan calon.
"Sebenarnya bukan terlambat. Kita kan menunggu supaya Paslon itu semua hadir. Kan pengantinnya ini kan kedua Paslon," kata Sumarno di lokasi.
Untuk diketahui karena acara belum juga dimulai pada pukul 20.00 Wib dari undangan pada pukul 19.30 wib pasangan Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok) - Djarot Saiful Hidayat memilih meninggalkan tempat acara penetapan pasangan calon di Flores Ballroom Hotel Borobudur.
Menurut Sumarno dirinya sudah bertanya kepada panitia acara mengenai kehadiran dua pasangan calon, baik itu Ahok-Djarot maupun Anies-Sandi. Ternyata, dari keterangan panitia ada pasangan calon yang belum hadir.
"Tadi saya datang dan tanya, apakah sudah hadir semua, katanya belum. Jadi tidak benar bahwa kita menunggu Paslon nomor urut tiga. Paslon nomor urut tiga juga sudah hadir," katanya.
Sumarno mengaku tidak mengetahui jika sebenarnya Ahok-Djarot sudah berada di hotel Borobudur. Karena pasangan yang diusung PDIP, Golkar, Hanura, dan, NasDem tersebut berada bukan di ruang yang telah disediakan KPU DKI.
"Pasangan Pak Ahok pak Djarot ada di ruangan lain yang bukan disediakan oleh KPU. KPU tidak mengetahui bahwa beliau ada di situ," kata Sumarno.
Menurut Sumarno sebenarnya panitia telah menyiapkan ruang khsusus tunggu pasangan calon. Seperti halnya dalam tiga kali acara debat di Hotel Bidakara, Pasangan calon yang tiba di hotel akan diarahkan menunggu di ruang khusus tersebut. Sehingga ketika acara akan segera dimulai maka panitia akan mengarahkan pasangan calon ke lokasi acara.
"Dalam debat kemarin juga begitu. Calon langsung menuju tempat yang disiapkan KPU. Bukan mencari ruangan sendiri. Kita tidak tahu kan," katanya.
Untuk diketahui di Hotel Borobudur tersebut juga tim pemenangan pasangan Ahok-Djarot mengadakan acara pemantapan pilkada putaran dua. Ruangan yang digunakan tim pemenangan pasangan calon nomor urut dua tersebut berbeda satu lantai dengan lokasi acara yang diselenggarakan KPU DKI.
Namun meskipun membantah terjadi keterlambatan, Sumarno mengaku sudah menyampaikan permintaan maaf. Namun menurut Sumarno, Ahok masih kurang berkenan.
"Karena pak Ahok sedang kurang berkenan, jadi biasa lah. Tentu ini perlu diperbaiki dalam penyelenggaraan kita," pungkas Sumarno.