TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sandiaga Uno menolak program RW Siaga yang diadopsi dari pemberdayaan RW milik Agus Yudhoyono-Sylviana Murni disebut sebagai program bagi-bagi uang.
Oleh karena itu ia enggan mematok jumlah besarannya untuk program RW Siaga.
"Saya mendapat masukan dari penasihat keuangan termasuk mantan Ketua KPK Bambang Widjojanto bahwa jika dipatok besaran semakin memperbesar kemungkinan praktek korupsi. Oleh karena itu kami fokus ke program yang dibutuhkan warga yang di setiap tempat pasti beda," jelas Sandiaga Uno, Kamis (9/3/2017).
Hal itu disampaikan usai mengunjungi Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Cawagub pasangan Anies Baswedan ini berharap lurah dan camat di Jakarta lebih aktif untuk menyerap aspirasi warga mengenai program apa yang perlu dikembangkan di wilayahnya masing-masing.
"Saya minta warga aktif karena yang mengetahui kondisi lingkungan setempat adalah mereka sendiri. Itu yang disebut pembangunan partisipatif," pungkasnya.