News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilgub DKI Jakarta

Lama Tak Terdengar, Apa Kabar 'Teman Ahok' Kini?

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bekas Posko Teman Ahok.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aktivitas kelompok relawan "Teman Ahok" kini sudah jarang terdengar.

Selama masa kampanye Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017 putaran pertama lalu, aktivitas kampanye yang melibatkan calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan dua Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama bahkan lebih banyak melibatkan kader-kader partai pengusungnya.

Kondisi tersebut tentu berbeda dari masa-masa saat Ahok masih menyatakan keinginannya maju melalui jalur independen.

Saat itu, Teman Ahok cukup sering menyampaikan informasi ke media massa mengenai kegiatan yang mereka lakukan, terutama saat masih aktif mengumpulkan data KTP dari warga untuk mendukung pencalonan Ahok.

Baca: Seorang Pria Berbaju Teman Ahok Tiba-tiba Peluk Sandiaga Uno Lalu Menghilang di Keramaian

Pada Jumat (24/3/2016), Kompas.com menyambangi Sekretariat Teman Ahok di Jalan Pejaten Raya, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Jika dibandingkan posko-posko pemenangan Ahok di tempat lain, suasana di tempat ini memang relatif sepi. Namun, bukan berarti tidak ada aktivitas sama sekali.

Saat Kompas.com datang, dua orang pendiri Teman Ahok, yakni Muhammad Fathony dan Richard Haris Purwasaputra tampak tengah sibuk berada di depan laptopnya masing-masing di sebuah ruang yang ada di lantai bawah.

Di tempat yang sama juga terlihat beberapa orang lainnya. Sedangkan seorang pendiri yang lain, yakni Singgih Widyastono lebih banyak sibuk menemui orang-orang yang datang.

Menurut Singgih, keputusan Ahok maju melalui jalur partai politik tak membuat mereka menghentikan kegiatan dalam upaya mendukung kemenangan Ahok. Salah satu catanya kampanye melalui sosial media.

"Kita tetap bantuin bapak. Cuma memang enggak kelihatan. Banyak orang yang nanya-nanya kan Teman Ahok ke mana, ngapain aja sekarang? Kalau lewat sosial media masih kenceng banget ya. Kita kampanye yang positif," ucap Singgih.

Singgih menuturkan selama kampanye putaran pertama lalu, ia dan para relawan Teman Ahok juga aktif turun ke lapangan. Meski tanpa kehadiran Ahok maupun cawagubnya, Djarot Saiful Hidayat, Singgih menyatakan pihaknya tetap aktif menemui warga dan mengajak mereka memilih Ahok.

Saat menemui warga, Singgih menyebut para relawan Teman Ahok menggunakan metode kampanye dengan cara menanyai warga mengenai manfaat yang mereka rasakan dari program-program yang dijalankan selama Ahok memerintah. (Baca: "Teman Ahok" Ingin Istirahat...)

Jika kita datang ke Sekretariat Teman Ahok, foto-foto mengenai kegiatan kampanye yang dilakukan Teman Ahok pada putaran pertama dapat dilihat di lobi yang ada di gedung sekretariat. Tampak seluruh dinding yang ada di tempat tersebut dipenuhi foto-foto yang dilakukan Singgih dan rekan-rekannya.

"Kita memberikan kuisioner. Orang-orang kita minta bantu ngisi kuisioner. Pertanyaannya apa manfaat KJP, KJS, terus pandangan mereka mengenai transportasi di Jakarta yang kini sudah bagus banget. Jadi mencoba membangun opini orang secara positif," kata Singgih.

Tidak hanya saat kampanye, Singgih menyebut relawan Teman Ahok juga ikut terjun ke TPS-TPS saat hari pemungutan suara pada 15 Februari lalu. Jumlahnya mencapai sekitar 13.023 sesuai dengan jumlah TPS.

"Tiap TPS satu orang. Kita bilangnya pemantau. Tim Pemantau TPS," ucap Singgih.

Jualan "merchandise"

Seperti saat masa-masa aktif menggalang data KTP, Singgih menyatakan kegiatan penjualan merchandise masih terus dilakukan sampai dengan saat ini. Hanya saja, penjualan merchandise tidak lagi dilakukan secara online maupun booth-booth yang ada di mal-mal.

Orang-orang yang tertarik memiliki merchandise dapat datang langsung ke Sekretariat Teman Ahok. Di sekretariat, ada sebuah ruang khusus untuk penyimpangan merchandise. Baju-baju motif kotak-kota dengan berbagai model dapat ditemui di tempat ini. Selain itu, ada pula action figure Ahok.

"Jadi sekarang jualannya di sini aja. Offline aja. Jadi orang datang ke sini," kata Singgih.

Bagaimana di putaran kedua?

Untuk masa kampanye putaran kedua, Singgih menyatakan ia dan rekan-rekannya belum pernah aktif lagi turun ke lapangan. Menurut Singgih, pihaknya masih memikirkan strategi kampanye yang efektif dalam upaya memenangkan Ahok.

Yang pasti, Singgih menyatakan kampanye yang mereka lakukan tidak akan sama seperti yang sudah dilakukan oleh tim pemenangan.

"Teman Ahok punya cara sendiri. Kalau Tim Pemenangan sudah punya cara ini, masa Teman Ahok mau garap lagi. Kita harus punya sendiri dong. Itu yang masih kita pikirin," kata Singgih.

"Cuma kalau ditanya strateginya gimana? Kita enggak bisa menjabarkan. Tapi tunggu aja kejutannya nanti. Kita melakuan yang terbaik untuk kampanye bapak. Tentunya dengan kampanye positif. Bukan hal-hal yang negatif," ujar dia.

Sampai dengan saat ini, Singgih menyatakan pihaknya masih sibuk merapikan data-data warga yang menyumbang dana dalam penggalangan dana kampanye pada putaran pertama lalu.

"Jadi kalau harus diaudit, kita siap," pungkasnya.

Penulis: Alsadad Rudi

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini