News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilgub DKI Jakarta

Pria Pendukung Berbaju Kotak-kotak Maki-maki Petugas, 'Gue Warga Sini, Emang Gue Takut'

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pria berkemeja kotak-kotak ini mengucap kata-kata kotor ke petugas Panwaslu karena tak terima spanduk calon gubernurnya dicabut.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Komisioner Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwascam) Tanjung Priok dari Divisi Hukum dan Penindakan, ‎Yusuf Alghifari, mentayatakan pencabutan alat peraga kampanye, di Kelurahan Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (26/3/2017) terhambat gara-gara ada seorang pendukung calon yang memaki-maki.

Seorang pria berkemeja kotak-kotak memaki-maki dengan bahasa kotor, baik ke Petugas Panwascam Tanjung Priok dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).

"Iya, memang benar pak. Kejadiannya hari Minggu sore ya dan ada pria pendukung berkemeja kotak-kotak, memaki-maki‎ petugas Panwascam dan Satpol PP dengan kata-kata kotor dan tak pantas diucap lah," papar Yusuf, pada Selasa (28/3/2017).

Yusuf menceritakan, jika saat itu pihaknya dengan petugas Satpol PP tengah berkumpul di Kantor Kelurahan Warakas.‎

Mereka pun awalnya tak ada hambatan ketika kegiatan itu berlangsung.

‎Yusuf Alghifari mengatakan, awalnya semuanya berkumpul terlebi dulu di Kantor Kelurahan Warakas baik itu dengan Satpol PP, PPL dan PPS hingga SKDM dan Panwascam Tanjung Priok.

Lalu, tak jauh dari Kantor Kelurahan Warakas, ada sebuah spanduk telah terpasang.

Ukurannya besar jadi terlihat jelas.

"Jadi kita langsung cabut. Sebab, sudah peraturan dari KPU, jika tidak boleh ada satu alat peraga kampanye apapun karena sudah masuk momen Pilkada putaran kedua," ucap Yusuf.

‎Yusuf Alghifari mengatakan, di Kawasan Kelurahan di Warakas tersebut terbilang cukup banyak terpanjang baliho dan spanduk, di setiap gang dan rumah warga baik itu yang bergambarkan pasangan calon‎ nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama - Djarot Syaiful Hidayat) serta nomor urut tiga, Anies Rasyid Baswedan dan Sandiaga Salahuddin Uno (Sandi Uno).

Namun, saat berlangsung kegiatan itu, kata ‎Yusuf Alghifari, ada Tim kemeja kotak-kotak datang ke Kantor Kelurahan Warakas.

Mungkin mau melaporkan kegiatan tersebut.

Tetapi, pria itu lalu menghampiri Panwascam dengan satu rekannya mengendarai sepeda motor.

"Nah, dua pria ini mengejar kami yang ketika itu mau melanjutkan ke titik lainnya. Saat itu tepat di Gang 5 Warakas, dua pria itu menghadang mobil Satpol PP, bahkan sambil digebrak dan diminta paksa berhenti, di lokasi," kata Yusuf.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini