TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyebut bahwa program Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) yang ada di DKI Jakarta akan dicontek sebagai program nasional oleh pemerintah pusat.
Menurut Ahok, program KJMU di Jakarta sekaligus sebagai uji coba program nasional.
“Ada Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul. Ini akan dicontek lagi di nasional nanti. Jadi Jakarta ditugaskan untuk uji coba,” ujar Ahok di Cipinang Cempedak, Jakarta Timur, seperti dikutip Kompas,con, baru-baru ini.
Menurut Ahok, dia dan Presiden RI Joko Widodo memiliki pemikiran yang sama. Keduanya ingin semua anak mendapatkan pendidikan, baik dari kalangan kelas atas, menengah, maupun bawah.
“Karena pikirannya sama, jadi cocok. Pikiran beliau (Pak Jokowi) sederhana saja, bagaimana orang yang penghasilannya pas-pasan atau enggak punya penghasilan itu, anak-anak turunannya bisa sekolah sampai kuliah, makanya dia keluarkan KJP,” kata Ahok.
Ahok menuturkan, sejak adanya program KJP dan KJMU, tidak ada lagi anak-anak di Jakarta yang pergi ke sekolah menggunakan tas dan sepatu yang sudah rusak.
Para orangtua juga tidak pergi ke pegadaian untuk membiayai anak-anak mereka.
“Setelah program kami dijalankan, mana ada lagi orang pakai sepatu butut, tas butut, sekolah? Enggak ada lagi. Ada enggak yang ke pegadaian untuk kenaikan tahun ajaran baru? Enggak ada lagi,” ucap Ahok.
Selain berbicara soal KJP dan KJMU, Ahok juga menjelaskan berbagai program Pemprov DKI Jakarta yang lainnya, mulai dari program kesehatan hingga rencana pembentukan pasukan merah yang akan merenovasi rumah-rumah di Jakarta.