News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilgub DKI Jakarta

Anies-Sandi Unggul dari Ahok-Djarot ‎Berdasarkan Survei Median

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur nomor urut 2 Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat bersalaman dengan Pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur nomor urut 3 Anies Baswedan dan Sandiaga Uno saat mengikuti debat Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta di Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat (10/2/2017). Debat terakhir Pilkada DKI Jakarta mengambil tema kependudukan dan peningkatan kualitas masyarakat jakarta. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam riset Pilkada DKI 2017 terbarunya, ‎Media Survei Nasional (Median) menempatkan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta, Anies Baswedan-Sandiaga Uno unggul dengan angka 49,8 persen.

Sementara itu rivalnya, pasangan calon petahana Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat mendapatkan angka 43,5 persen.

Warga yang belum menentukan pilihan sebesar 6,7 persen.

Direktur eksekutif Median, Rico Marbun mengatakan unggulnya pasangan Anies-Sandi disebabkan oleh beberapa faktor.

Diantaranya, banyak masyarakat yang menilai pasangan yang diusung Gerindra dan PKS tersebut antitesa dari pasangan petahana.

Pemilih Anies-Sandi‎ lebih memberikan alasan emosional dan non rasional dalam menjatuhkan pilihannnya.

Faktor emosional lebih dominan dalam memilih Anies-Sandi dengan angka 60,4 persen.

"Seperti alasan se-agama, santun, asal bukan ahok, berwibawa, merakyat, dan peduli. Sedangkan faktor rasional seperti program, cerdas, Jakarta lebih baik, mampu memimpin, berpengalaman, visi dan misi, hanya 31,1 persen mempengaruhi pemilih Anies-sandi,”kata Rico di Jakarta, Senin (10/4/2017).

Sementara alasan memilih Ahok-Djarot lebih didominasi faktor rasional.

Warga yang menjatuhkan pilihan kepada Ahok-Djarot karena faktor rasional mencapai 67,1 persen.

‎"Seperti kinerjanya terbukti, bersih, programnya bagus, Jakarta lebih baik, berpengalaman, dan sebagainya. Sedangkan faktor-faktor non rasional atau emosional hanya berpengaruh 18,2 persen, seperti tegas, peduli, adil dan terbuka, seagama, berwibawa, dan sebagainya,” kata Rico.

Sementara itu dalam hal stigamatisasi, menurut Rico, pasangan Ahok-Djarot lebih tinggi dibandingkan pasangan Anies-Sandi.

Hal negatif yang disampaikan terhadap pasangan Ahok-Djarot mencapai 62,1 persen, seperti cara bicara, arogan, kurang sopan, tukang gusur, dan penista agama.

"Sedangkan hal negatif yang disematkan kapada Anies-sandi hanya 23,7 persen seperti kinerja yang belum terlihat, umbar janji, terlalu menyerang Ahok, kurang tegas, dan sebagainya,” ujarnya.

Survei Median tersebut dilakukan pada tanggal 1-6 April 2017.

Survei dilakukan terhadap 1.200 responden warga DKI Jakarta yang memiliki hak pilih.

Riset tersebut memiliki rentang margin of Error sebesar +/- 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%.

Sampel dipilih secara random dengan teknik Multistage Random Sampling dan proporsional atas Kotamadya dan gender.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini