TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - 30 orang diamankan Kepolisian Resor Jakarta Timur pasca tawuran antar warga di Jalan Dewi Sartika, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (24/4/2017).
30 orang diamankan saat tawuran kembali terjadi pada malam hari.
Kapolres Jakarta Timur Kombes Andri Wibowo mengatakan, seusai mengamankan 30 orang, pihaknya menggelar razia di wilayah tersebut.
"Ada 30 orang yang masih diambil keterangannya. Setelah dipisahkan, kami gelar razia," ujar Andri, Selasa (25/4/2017)
30 orang yang ditangkap bukan warga asli dua kampung yang tawuran.
Tapi, mereka terlibat tawuran karena ajakan rekan warga sekitar.
"Ternyata ada orang-orang di luar Dewi Sartika ngajak-ngajak temennya itu," ucap Andri.
30 pemuda itu, masih dimintai keterangan.
Polisi menggali keterangan untuk mengetahui, siapa yang mengajak mereka tawuran.
Setelah semua keteranganya sudah dimasukkan dalam berita acara pemeriksaan, polisi akan melepas kembali para pemuda tersebut.
Hubungan kedua kelompok warga kurang harmonis.
Polisi masih mencari akar masalah kedua warga yang mudah terpancing emosi untuk melakukan tawuran.
"Ya sebenarnya dipicu masalah sepeles aja. Sudah ada unsur historisnya, unsur soliditasnya, unsur jagoanismenya. Variabelnya banyak. Itu jadinya udah kompleks. Kalau sudah kaya gitu, dipicu apapun bisa terjadi. Cepet merambatnya," kata dia.
Salah satu korban tawuran, yakni pemuda bernama Albert yang mengalami luka bacokan senjata tajam di bagian kepala.
Celurit masih menempel di kepala Albert saat dilarikan ke Rumah Sakit Polri, Kramatjati, Jakarta Timur.